Pemilu 2019
PSI Sebut Faktor Jokowi Jadi Alasan Banyak Generasi Muda Terjun Ke Dunia Politik
"Saya merasa dalam proses seleksi ini telah lahir generasi-generasi baru politik Indonesia,"
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni menyebut akan banyak generasi baru lahir dalam dunia politik dari proses seleksi terbuka Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) yang dilakukan partainya.
"Saya merasa dalam proses seleksi ini telah lahir generasi-generasi baru politik Indonesia," ujar Raja Juli, di Kantor DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (29/4/2018).
Baca: Harapan Bibit Samad Usai Jadi Panelis Penjaringan Bakal Calon Legislatif PSI
Bahkan menurutnya orang-orang yang selama ini tidak menyukai panggung politik mulai berubah pandangannya.
Hal tersebut satu di antaranya karena sosok Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap mampu memimpin Indonesia dan kini menjadi 'idola'.
"Orang-orang yang sebenarnya jauh dari dunia politik, mungkin bahkan membenci politik sebelumnya, tapi (berubah) karena terutama ada (sosok) Pak Jokowi yang menjadi panutan mereka," kata Raja Juli.
Baca: Seleksi Terbuka Calon Legislatif PSI Jadi Tradisi Baru Politik di Tanah Air
Ia pun menegaskan dengan adanya Jokowi membuat generasi muda mau terjun ke dunia politik.
"Mereka merasa bahwa mungkin ini saatnya untuk turun ke dunia riil, melalui jalur politik," jelas Raja Juli.
Karena itu, lahirnya generasi baru dalam panggung politik tanah air membuatnya yakin prediksi 'Indonesia bubar pada 2030' tidak akan terjadi.
Baca: Ada Ledakan dan Semburan Api Dari MCK Setelah Seorang Pria Berlari Sambil Bawa Tabung Gas
"Saya kira inilah yang bukan harapan baru, bahwa Indonesia tidak akan bubar 2030," kata Raja Juli.
Dalam proses seleksi tersebut, PSI menggandeng sejumlah tokoh independen sebagai panelis.
Beberapa diantaranya meliputi mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto, Dosen Komunikasi Universitas Indonesia (UI) Ade Armando, Pakar Hukum Tata Negara dan Pendiri Sekolah Hukum Jentera Bivitri Susanti.