Pilpres 2019
Survei Terpuruk, Fadli Zon Tetap Pede Prabowo Menangi Pilpres
Menurutnya, hasil survei hanya merupakan indikator awal yang belum tentu hasilnya akan sama pada hari pemungutan suara.
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menanggapi santai soal hasil sejumlah lembga survei yang menempatkan elektabilitas Prabowo Subianto jauh di bawah Joko Widodo ( Jokowi ) dalam Pemilu 2019 mendatang.
Menurutnya, hasil survei hanya merupakan indikator awal yang belum tentu hasilnya akan sama pada hari pemungutan suara.
"Ya menurut saya nanti kita lihat saja ya. Survei itu belum tentu merefleksikan apa yang sesungguhnya. hanya menjadi salah satu indikator," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (23/4/2018).
Ia mengatakan hasil survei sangat bergantung pada pertanyaan yang diajukan kepada responden. Oleh karena itu hasil survei pada tiap lembaga akan selalu berbeda beda meski dilakukan pada periode yang sama.
"Lihat saja dari survei-survei yang ada, kemarin dari survei Median saya membaca elektabilitas pak Jokowi 36 persen, prabowo 20 persenan. jadi menurut saya survei ini hanya indikator awal. pemilu itu kan persis satu tahun lagi. jadi menurut saya ya biasa-biasa saja," katanya.
Baca: Airsoftgun dan Barang Mantan Kekasih Kiki Hasibuan Didatangkan di Sidang Bos First Travel
Fadli mengatakan apapun hasil survei sekarang ini, ia tetap meyakini bahwa Prabowo akan mengalahkan Jokowi pada Pemilu mendatang. Alasannya, sejumlah indikator menunjukan tingkat kepuasan terhadap pemerintah saat ini turun.
"Melihat banyak janji-janji dari pemerintah sekarang itu tidak terealisasi, kemudian juga keadaan ekonomi jauh seperti dulu yang pernah dijanjikan tidak meroket malah pertumbuhan ekonomi turun. hidup juga makin sulit kemudian lapangan pekerjaan susah, harga-harga naik," pungkasnya.
Sebelumnya berdasarkan Survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Presiden Joko Widodo mengalami kenaikan. Sementara elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menjadi penantang terkuat petahana justru turun.
Dikutip dari Kompas hari ini, Senin (23/4/2018), responden yang memilih Jokowi apabila pilpres digelar saat ini mencapai 55,9 persen. Angka itu meningkat dibanding dengan enam bulan sebelumnya, elektabilitas Jokowi masih 46,3 persen.
Sementara itu, potensi keterpilihan Prabowo Subianto 14,1 persen, turun dari hasil survei enam bulan lalu yang merekam angka 18,2 persen.
Survei ini dilakukan pada 21 Maret-1 April 2018, sebelum Prabowo menyatakan kesiapannya maju sebagai calon presiden di Rakornas Partai Gerindra, 11 April lalu.
Penurunan elektabilitas tak hanya terjadi pada Prabowo, tetapi juga pada calon-calon potensial lainnya.Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang sebelumnya dipilih oleh 3,3 persen, kini jadi 1,8 persen. Calon lainnya makin susut keterpilihannya jadi kurang dari 1 persen.
Naiknya elektabilitas Jokowi dan turunnya potensi keterpilihan tokoh-tokoh penantangnya bisa dijelaskan dari dua sisi. Pertama, naiknya kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Jokowi. Kedua, masih kaburnya kepastian calon penantangnya untuk maju dalam Pemilu 2019.