Pilpres 2019
Hasil Suvei Cyrus Network Menunjukan Masih Belum Ada Lawan Tangguh Jokowi Dalam Pilpres 2019
"Dalam simulasi kami munculkan banyak nama alternatif calon Presiden, tapi angka mereka tidak lebih dari 3 persen,"
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil Suvei Nasional Cyrus Network menunjukan top of mind calon Presiden di benak publik saat ini hanya berkutat nama Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.
Meski selisih elektabilitas keduanya cukup jauh, hingga hari ini Prabowo masih merupakan satu-satunya penantang terkuat Jokowi.
Demikian disampaikan Managing Director Cyrus Network Eko Dafid Afianto merekam persepsi publik dalam Suvei Nasional Cyrus Network 27 Maret – 3 April 2018.
Baca: Polisi Tembak Mati Pengedar Kokain di Jakarta
"Hingga empat bulan sebelum tahapan Pemilihan Presiden (Pilpres) dimulai, masih saja belum terlihat ada tokoh alternatif atau tokoh baru muncul untuk meramaikan dan menjadi lawan tangguh Jokowi sebagai petahana," kata Eko Dafid Afianto dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Kamis (19/4/2018).
Dia katakan, hal ini merupakan salah satu kesimpulan yang terekam dari persepsi publik dalam Suvei Nasional Cyrus Network 27 Maret – 3 April lalu.
Baca: Fadli Zon Usul Buat Pansus TKA, Sekjen Nasdem: Pansus Dibikin Karena Cara Berpikir yang Salah
"Dalam simulasi kami munculkan banyak nama alternatif calon Presiden, tapi angka mereka tidak lebih dari 3 persen," ujar Eko Dafid Afianto.
"Sisanya, sebagian besar kelompok pemilih yang tak mendukung Jokowi tetap menyandarkan harapan kepada Prabowo," tambahnya.
Pada simulasi 22 nama, jelas dia, Jokowi mendapatkan dukungan 56 persen pemilih dan Prabowo 22 persen pemilih.
Baca: Kelunjang, Senjata Milenial Gabungan Keris, Celurit, dan Kujang Hasil Desain Fadli Zon
Pada peringkat ketiga ada nama Gatot Nurmantyo yang hanya mendapatkan dukungan 3 persen pemilih.
Lebih jauh kata dia, munculnya berita-berita tentang kesiapan menjadi calon Presiden dan safari politik mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo belum bisa menggeser pilihan konstituen oposisi terhadap Prabowo Subianto.
Begitu juga dengan kemunculan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, tetap saja tak mampu menggeser. Padahal Anies disebut-sebut sebagai darah baru pembawa angin segar di bursa calon Presiden, yang mampu memecah dominasi Jokowi dan Prabowo.
Survei ini merekam presepsi publik bahwa elektabilitas Anies Baswedan justru malah berada di bawah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), kompetitornya di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta yang tersingkir pada putaran pertama.
Dalam simulasi calon Presiden 22 nama, AHY mendapatkan elektabilitas 2,1 persen, sedangkan Anies Baswedan 1,6 persen.
Pada simulasi 15 nama, AHY mendapatkan angka 2,4 persen, dan Anies 2 persen.
Dijelaskan secara top of mind, responden disodori pertanyaan "jika Pilpres dilaksanakan hari ini, siapakah yang paling layak dipilih untuk menjadi Presiden?"
Ini adalah Survei Nasional pertama yang dilakukan Cyrus Network sejak 2014.
Survei ini dilakukan dengan mengambil responden sebanyak 1230 orang, berasal dari 123 desa/kelurahan di 34 provinsi di Indonesia.