Puisi Ganjar Disebut Singgung Umat Islam, Kata Hasto Itu Karya Gus Mus
Hasto mengatakan, puisi yang dibacakan oleh Ganjar bukanlah karyanya sendiri, melainkan karya Gus Mus
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi puisi tentang azan karya KH Mustofa Bisri (Gus Mus) berjudul, 'Kau Ini bagaimana atau Aku Harus Bagaimana' yang dibacakan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di sebuah acara televisi.
Hasto mengatakan, puisi yang dibacakan oleh Ganjar bukanlah karyanya sendiri, melainkan karya Gus Mus.
"Bagi PDIP, kami kan berideologi Pancasila, bertata cara berkeadaban. Puisi bagian dari ekspresi kebudayaan yang dibacakan oleh Pak Ganjar adalah puisi Gus Mus. Sosok yang begitu dihormati sosok yang begitu mampu membawa kesejukan," ujar Hasto, di sela-sela Rakorbidnas III Kemaritiman PDI Perjuangan, di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (8/4/2018).
Puisi tersebut, lanjutnya, juga sejalan dengan ajaran Bung Karno (Soekarno) tentang Islam, yang memberikan inspirasi bagi presiden pertama Indonesia itu.
Baca: Marak Kampanye #2019GantiPresiden, Ini Tanggapan Politikus Demokrat
Sehingga, menurutnya, tak mungkin PDI Perjuangan menggunakan isu-isu yang berbau SARA untuk kepentingan politik.
Di sisi lain, pria lulusan SMA Kolese De Britto itu meyakini masalah puisi ini mungkin adalah salah satu cara untuk menyerang Ganjar.
Hal ini lantaran Ganjar tengah mempersiapkan diri untuk kembali berkontestasi politik di Pilkada Jawa Tengah.
"Ya ada upaya serangan-serangan itu untuk menurunkan elektabilitas. Tapi bagi PDIP, elektabilitas itu ditentukan oleh rakyat, bukan ditentukan elit. Elektabilitas itu melalui kerja nyata di lapangan, sehingga membangun kepercayaan rakyat. PDIP Tidak Akan mengikuti pilkada dengan cara menyerang," pungkasnya.