Fahri: Ada 'Pembersihan' Loyalis Anis Matta di PKS
Ia mengatakan pemecatan loyalis Anis Matta dari sejumlah jabatan partai tersebut menurutnya tidak sesuai dengan mekanisme.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi PKS Fahri Hamzah mengungkapkan adanya pembersihan loyalis Anis Matta di partainya sekarang ini. Sejumlah kader yang selama ini dekat dengan Anis Matta dipecat dari jabatan struktural bahkan keanggotaan partai.
"Ada pembersihan tapi begitu, metodenya engga terbuka. Jadi orang dipecat pecat gitu, abis dipecat orang datang, salah saya apa. Dia bilang, 'oh nggak ada salah, itu tour of duty saja'. Engga bisa gitu," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, (5/4/2018).
Menurut Fahri banyak kader PKS di daerah yang tanpa alasan yang jelas dipecat dari jabatan partai. Saat berkunjung ke daerah, Fahri mengaku banyak mendapatkan aduan tersebut.
"Saya masih ketemu. Kalau ke daerah daerah juga ketemu dan mereka cerita, abis disingkirkan, abis disingkirkan, gitu. Dan itu nggak bisa dibantah karena sekarang udah mulai meledak kan dan mulai muncul protes terbuka," katanya.
Ia mengatakan pemecatan loyalis Anis Matta dari sejumlah jabatan partai tersebut menurutnya tidak sesuai dengan mekanisme.
Baca: Sandiaga Berharap Dishub DKI Klarifikasi Soal Pengembalian Mobil Ratna Sarumpaet
Pemecatan dilakukan hanya dengan instruksi Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Padahal menurut Fahri berdasarkan mekanisme partai bila ada kader yang bermasalh harus ditanyakan kepada kelompok kelompok kecil yang ada di setiap partai.
"Caranya adalah orang ada grupnya masing masing, di grup itu ditanya apa masalahnya, itu yang namanya usroh halaqoh itu kan harus difungsikan," katanya.
Saat ini menurutnya terdapat kekacauan di PKS, karena tidak dipakainya mekanisme partai. Terdapat benturan antara harus mengikuti aturan partai atau taat kepada pimpinan. Padahal menurut fahri yang namanya berorganisasi, yang harus dilakukan adalah taat kepada aturan yang tercantum dalam anggaran dasar dan anggarn rumah tangga partai (AD/ART)
"Tapi kalau sekarang ini kan kelihatan ketemu saya dipecat, kelihatan mendengarkan ceramah Anis diam diam dipecat. Lah itu kan kacau dong. Kalau dia bilang itu menciptakan dualisme kepemimpinan, matahari, loh bagaimana. Masak orang seperti saya itu dilarang ngomong," katanya.