Selasa, 30 September 2025

Ace Hasan Kutuk Aksi Kekerasan Militer Israel yang Tewaskan Belasan Warga Palestina

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily menyampaikan keprihatinannya terkait kembali pecahnya konflik di perbatasan Jalur Gaza dan Israel.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
TELEGRAPH
Ribuan orang Palestina berbaris di dekat perbatasan Gaza-Israel pada hari Jumat, dalam protes besar yang menyebabkan bentrokan dengan pasukan Israel. Dalam bentrokan tersebut, 50 warga Gaza terluka. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily menyampaikan keprihatinannya terkait kembali pecahnya konflik di perbatasan Jalur Gaza dan Israel.

"Tentu kami sangat prihatin atas konflik yang selalu terjadi di perbatasan Gaza dan Israel," ujar Ace, dalam pesan singkatnya kepada Tribunnews, Senin (2/4/2018).

Mantan anggota Komisi II sekaligus politisi Partai Golkar itu pun mengutuk keras serangan militer Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang kali ini telah menewaskan belasan orang.

Ia menyayangkan pendekatan kekerasan yang selalu digunakan otoritas Israel dalam menyelesaikan konflik yang sudah terjadi sejak lama itu.

Baca: Mantan Dirut Garuda Tinggalkan Rumah di Pondok Indah Usai Jadi Tersangka

"Kami mengutuk keras Israel yang selalu menggunakan pendekatan kekerasan dalam penyelesaian konflik yang menewaskan korban," tegas Ace.

Setidaknya 17 orang Palestina tewas dan lebih dari 1.500 orang terluka pada Jumat lalu (30/3/2018), saat pasukan Israel menembaki para demonstran 'Land Day' di dekat perbatasan Timur Jalur Gaza.

Land Day adalah acara untuk memperingati kematian enam warga Palestina dari Israel yang ditembak mati oleh pasukan zionis setelah memprotes pemerintah Israel Israel yang menyita petak besar tanah Palestina pada 30 Maret 1976.

Demonstrasi pada Jumat lalu itu juga merupakan awal dari protes enam minggu yang puncaknya akan terjadi pada 15 Mei mendatang, hari yang disebut oleh warga Palestina sebagai 'Nakba' atau malapetaka.

Baca: Cak Imin: Sebagai Politisi Saya Banyak Dimarahi Buya Syafii Maarif

Hari dimana Israel secara resmi dinyatakan sebagai negara pada 70 tahun lalu, dan lebih dari 750 ribu orang Palestina diusir dari tanah kelahiran mereka.

Para demonstran menuntut agar para pengungsi Palestina diizinkan mendapatkan hak untuk kembali ke kota-kota ataupun desa-desa yang sempat menjadi milik mereka, pada 1948 silam.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved