Rocky Gerung Soal Hinaan Arteria Dahlan: Kita Musti Belajar Menerima Reaksi Mulut Politisi
Rocky Gerung mengimbau semua pihak untuk memaklumi mulut politisi, dan tidak usah menggunakan standar pesantren maupun kampus untuk menilainya
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dosen Filsafat Universitas Indonesia, Rocky Gerung, menilai ucapan 'bangsat' yang disampaikan anggota Komisi III dari Fraksi PDIP Arteria Dahlan kepada Kementerian Agama hanya basa-basi politik.
"Saya tidak tahu dasarnya, tetapi mungkin itu ucapan biasa basa basi politik," tutur Rocky, dalam acara Tantangan Demokrasi dan Politik di Era Milenial. Acara berlangsung di Hotel Sahati, Jakarta Selatan, pada Jumat (30/3/2018).
Menurut dia, ucapan cenderung kasar itu tidak usah dipermasalahkan. Dia meminta masyarakat memaklumi setiap ucapan yang disampaikan oleh para politisi di tanah air.
Baca: Kartu Indonesia Sehat Tidak Berguna Bagi Korban Bom Bali, Chusnul Khotimah
Baca: KPK Tunggu Vonis Setnov Untuk Tentukan Pemeriksaan Puan Maharani dan Pramono Anung
Sebab, kata dia, terkadang para politisi itu tidak menggunakan tata bahasa baku saat berbicara, seperti halnya di lembaga pendidikan atau tempat-tempat ibadah.
"Kalau dipersoalankan terlalu dalam, ya kita mesti belajar menerima reaksi mulut politisi itu ya tidak perlu pakai tata bahasa yang kayak di kampus atau di pesantren. Jadi ya tidak usah memakai standar pesantren untuk menilai orang berbicara di forum politik," kata dia.
Sebelumnya, anggota Komisi III dari Fraksi PDIP Arteria Dahlan menyebut Kementerian Agama 'bangsat'. Umpatan Arteria keluar saat membahas soal kasus penipuan ibadah umrah dalam rapat kerja antara Komisi III dengan Jaksa Agung Muhammad Prasetyo di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (28/3).