Rabu, 1 Oktober 2025

Pemilu 2019

Grace Natalie Targetkan PSI Menang Dalam Pemilu 2019

Meskipun tergolong Partai baru, Partai solidaritas Indonesia (PSI) optimis memenangkan Pemilu 2019 mendatang.

Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Ketua Umum PSI Grace Natalie didampingi Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni, Ketua DPP Pusat PSI Samara dan beberapa anggota PSI, berkunjung ke Kantor Tribunnews.com, Jakarta, Selasa (7/3/2018). TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meskipun tergolong Partai baru, Partai solidaritas Indonesia (PSI) optimis memenangkan Pemilu 2019 mendatang.

Target memenangkan suara rakyat dalam pesta demokrasi lima tahunan itu juga disampaikan pengrus PSI kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu di Istana Kepresidenan beberapa waktu lalu.

"Target kita sama seperti ketika kita bertemu pak Jokowi di Istana. Kita sampaikan kepada pak Jokowi, target kita menang," ujar Ketua Umum PSI Grace Natalie saat bertandang ke redaksi Tribunnews.com, Selasa (27/3/2018).

Baca: Kementerian Agama Terbitkan Aturan Baru Benahi Industri Umrah

Presiden Jokowi pun mengapresiasi positif target PSI.

Bahkan menurut Grace, target tersebut bukan mimpi di siang bolong.

Baca: Calon Petahana Wali Kota Malang Tersenyum Ketika Digiring KPK Kenakan Rompi Tahanan

Untuk mencapai target tersebut, ia mengulang pertanyaan Presiden Jokowi saat itu, yakni strategi apa yang akan dilakukan untuk mencapai target menang Pemilu 2019.

Grace Natalie pun menyakini pertanyaan itu pun muncul dari publik terkait startegi yang diambil PSI.

Perekrutan Calon Legislatif (Caleg) yang transparan dan profesional menjadi strategi pemenangan yang akan sangat membedakan PSI dengan partai politik yang lainnya.

Baca: Pelaku Pelecehan Seksual Terhadap 8 Anak di Bogor Diringkus Polisi, Ini Pengakuannya

"Itu salah satu strategi kita. karena kita melihat salah satu problem dari rendahnya produktifitas di DPR adalah tidak ada proses seleksi Caleg yang profesional dan transparan," jelasnya.

Ia pun mencontohkan ketika seseorang bekerja itu ada target kerja, KPI (Key Performance Indicator), dan lainnya yang terkait produktifitas kerja.

Kalau syarat itu tidak mampu dicapai, maka karyawan tersebut mundur atau dikeluarkan oleh pemilik perusahaan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved