Pilpres 2019
PKB Minta Jokowi Pertimbangan 3 Hal Ini Saat Memilih Cawapres
Abdul Kadir Karding menjelaskan syarat pertama adalah cawapres tersebut harus memperkuat dan satu visi misi yang diusung Jokowi.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai ada tiga hal yang harus dipenuhi caalon wakil presiden (Cawapres) untuk mendampingi Joko Widodo dalam Pilpres 2019.
Sekretaris Jenderal PKB, Abdul Kadir Karding menjelaskan syarat pertama adalah cawapres tersebut harus memperkuat dan satu visi misi yang diusung Jokowi.
Dengan kata lain pasangan tersebut berjalan beriringan tanpa berbeda pandangan.
"Ini pernah terjadi beberapa tahun lalu, Pak SBY dan Pak JK, satu berpandangan seperti ini dan satunya berbeda, jadi tidak enak dipandang mata," ujar Karding dalam diskusi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (16/3/2018).
Baca: PKS Optimistis Kadernya Masuk Daftar Cawapres Prabowo
Syarat kedua yang harus dipenuhi, kata Karding, memiliki basis massa yang kuat dan mampu mendongkrak elektabilitas Jokowi semakin tinggi, karena saat ini berdasarkan lembaga survei rata-rata di kisaran 47 persen sampai 52 persen.
"Angka itu belum dapat kita katakan otomatis jadi (presiden lagi), jadi harus mengangkat elektabilitas di atas 50 persen lebih, ini poin penting, jangan cawapres itu seakan digendong Jokowi," papar Karding.
Poin ketiga yaitu, cawapres mampu menekan isu-isu yang selama ini menghantan Presiden Jokowi, seperti isu agama dan komunis.
"Pak Jokowi banyak diserang isu agama, terlepas dipakai untuk politik atau tidak, di samping itu, beliau juga dituduh macam-macam isu komunisme, sehingga figur cawapres harus bisa menutupi hal itu," ujar Karding.
Karding mengungkapkan, isu agama sangat sulit ditekan jika cawapresnya tidak mampu menangkalnya, hal ini pernah terjadi pada Pilpres 2014 yang diserang dengan berita bohong dari Tabloit Obor Rakyat.
"Itu susah dipadamkan, kita pusing, berbau agama dan komunis," ucapnya.
Cak Imin Miliki Tiga Syarat Tersebut
Karding menilai sosok Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau biasa disebut Cak Imin memiliki kriteria tersebut dan memiliki kapasitas yang memumpuni menduduki posisi cawapres Jokowi.
"Ketua Umum PKB seorang santri tulen, artinya paham Islam moderat yang sesuai dengan Indonesia," ujar Karding.
Selain itu, PKB juga memiliki basis yang kuat di Jawa Timur dari kalangan NU dan para kiyai, dimana pada 2014 peran partainya sangat berpengaruh memenangi pasangan Jokowi di Jawa Timur.
"Kemudian, Pak Muhaimin juga sejak mahasiswa itu aktivis, pernah juga jadi wakil ketua DPR termuda, pernah jadi menteri, masih muda juga sekarang sesuai kebutuhan milineal," papar Karding.