Sabtu, 4 Oktober 2025

Pengamat: Gerakan Tolak Jokowi untuk Kepentingan Politik Sri Bintang Pamungkas

Bukan hal yang baru gagasan SBP, politisi yang acapkali mengeluarkan pandangan efek "kejut", karena memposisikan pemikirannya selalu ada "di seberang"

Editor: Fajar Anjungroso
Surya/M Sudarsono
Presiden Joko Widodo saat ceramah usai salah Jumat di Tuban, Jumat (9/3/2018) 

Misalnya, ia memberikan contoh, bahwa SBP tampaknya menutup mata untuk tidak melihat pembangunan sejumlah infrastruktur yang sedang berlangsung di seluruh tanah air.

Saat itu SBP menyebut calon lain selain Jokowi yang menurutnya pantas menjadi pesaing Jokowi.

Sri Sultan Hamengkubuwono (SSH) disebut menjadi calon yang pantas untuk bersaing dengan Jokowi.

Mengenai hal itu Emrus menilai, lemahnya dukungan data jelas terlihat ketika SBP menawarkan SSH yang pantas menjadi Capres 2019.

"Tanpa mengemukakan apakah SBP sudah mewawancarai atau menemui SSH untuk menggali data, sehingga terkesan memposisikan dua tokoh ini, Jokowi- SSH, sebagai lawan bersaing di Pilpres 2019 nanti."

"Karena itu, mempertemukan Jokowi- SSH oleh SBP pada Pilpres 2019 hanya sebagai "theatre of the mind" atau ilusi SBP semata," tegasnya.

PDI Perjuangan juga menilai pihak yang menggagas gerakan tolak Jokowi adalah pihak yang tak mampu bersaing secara sehat di Pilpres 2019.

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengajak siapa pun yang ingin berkompetisi dengan Jokowi di 2019, untuk bersaing secara sehat, bukan menghasut.

Selain itu, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai, gerakan tolak Jokowi yang digagas Sri Bintang Pamungkas adalah bentuk rasa iri karena keberhasilan pemerintahan Jokowi yang merakyat.

Sebelumnya, muncul gerakan tolak Jokowi jadi capres 2019 oleh aktivis Sri Bintang Pamungkas dengan alasan untuk menyelamatkan bangsa.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved