Kumpulan Klarifikasi Polri Terkait Video Helikopter Polisi Untuk Pernikahan
Kumpulan keterangan dari sejumlah pejabat Polri, terkait video helikopter Polisi. Sejak video tersebut beredar, hingga akhirnya Polri mengakui
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA ---- Polisi akhirnya terbuka soal kasus pemanfaatan helikopter Polri untuk kepentingan pernikahan sepasang kekasih di Suamtera Utara.
Pernikahan tersebut adalah pernikahan Fihzan Satria Widyatama Ginting dan Sartika Ayunigsih Sipahutar, yang keduanya berprofesi sebagai dokter. Pernikahan itu digelar pada 26 Februari lalu di wilayah Sumatera Utara.
Wakapolda Brigjen Agus Andrianto di Mapolda Sumut, Senin (5/3/2018), mengatakan bahwa peristiwa itu berawal dari niat orang tua salah satu pengantin berinisial RG, untuk menghadirkan helikopter dalam pernikahan itu.
RG sudah membayar uang sebesar Rp 120 juta kepada seorang makelar, untuk memanfaatkan helikopter komersial. Menjelang acara pernikahan, helikopter yang dijanjikan kondisinya rusak dan tidak bisa digunakan.
Sang makelar kemudian menghubungi anggota Polri, untuk memanfaatkan helikopter Polri yang ditempatkan di Mapolda Sumatera Utara. Helikopter milik Polri akhirnya dihadirkan dalam pernikahan itu.
Atas kasus tersebut, Polisi sudah memeriksa sejumlah orang. Mulai dari RG, hingga pilot serta co- pilot yang mengemudikan helikopter tersebut.
Terungkapnya kasus itu berawal dari video viral di dunia maya, tentang helikopter Polri berwarna biru putih yang dimanfaatkan untuk pernikahan sepasang kekasih di wilayah Sumatera Utara pada akhir Februari lalu.
Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Paulus Waterpauw, pertama kali mengklarifikasi video tersebut, adalah pada Rabu pekan lalu (28/2). Saat itu ia menjelaskan bahwa kedua mempelai hanya memanfaatkan helikopter tersebut sebagai latar belakang untuk berfoto.
"Laporan dari bawah, Kabid Humas baru sampaikan ke saya, kemungkinan besar hanya numpang foto saja, kalau itu mungkin karena kebanggaan mereka, mereka ingin jadikan saran latar belakang atau back ground," ujarnya.
Keduanya tidak sampai menumpangi helikopter tersebut untuk berkeliling. Ia menegaskan bahwa hal tersebut tidak boleh terjadi. Ia berjanji akan menindak anggotanya bila ada pelanggaran seperti itu.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto, Kamis lalu (1/3), menjelaskan bahwa sampai beredar satu unit helikopter milik Polri mendarat di lokasi resepsi pernikahan, hal itu dikarenakan kerusakan radio.
Setyo Wasisto menyebut saat itu anggota Polri yang mengemudikan helikopter tersebut, tengah menguji radio yang terpasang di kendaraan udara itu. Dalam proses tersebut, terjadi gangguan radio, sehingga pilot terpaksa mendaratkan helikopternya di lokasi respesi.
Di tempat tersebut sang pilot diminta oleh pihak penyelenggara, mereka berniat menjadikan helikopter tersebut sebagai latar belakang foto, sang pilot pun menyetujui.
Kadiv Humas Mabes Polri mengatakan ada upaya pembiasan informasi, yang menyebutkan helikopter tersebut digunakan untuk kepentingan pernikahan.
"Sudah diklarifikasi oleh kabid humas bahwa waktu itu ada pengecekan radio, kita kan ada helikopter diperbantukan di sana, helikopter Polri yang di perbantukan di Polda Sumut, kemudian dilaksanakanlahlah cek radio, yang harus dia harus berada pada jarak minimal dua puluh lima kilometer dari pangkalan radio itu," ujarnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
"Waktu itu dia melakukan terbang, ternyata radio itu mengalami gangguan, dia turun di salah satu tempat, nah memang kebetulan lagi ada orang prewed, ada foto-foto prewed kemudian dia dateng ke pilotnya, pak boleh nggak saya foto latar belakangnya helikopter, nah karena pilotnya mungkin merasa ini orang prewed ingin ada heli di situ, diizinkan," kata Setyo Wasisto.
"Tapai kemudian kan dipelintir (informasinya), (bahwa) dia kemudian turun dari helikopter, mana turun dari heli," katanya.
Jumat lalu (2/3), Kapolda Sumatera Utara, mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut. Ia mengakui ada indikasi pelanggaran oleh anggota Polri.
Sehari setelahnya, Karo Multimedia Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto, membenarkan bahwa helikopter tersebut dimanfaatkan oleh kedua mempelai asal Sumatera Utara itu. Ia juga mengakui bahwa saat ini tengah dilakukan penyelidikan terkait hal tersebut.
"Dari konfirmasi yang saya lakukan ke Bidang Humas (Polda) Sumatera Utara, itu memang terjadi, yang menikah orang yang menikah menggunakan sarana helikopter tersebut," ujarnya.
Baca: Kartu Indonesia Sehat Tidak Berguna Bagi Korban Bom Bali, Chusnul Khotimah
Baca: Kecanggihan Pesawat F-16, Mulai dari Kemampuan Mesin, Airframe hingga Avionik