Sohibul Iman Sebut Tawaran Terhadap PKS Gabung Partai Koalisi Pemerintah Kurang Logis

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman, mengaku mendapat tawaran bergabung dengan partai koalisi pemerintah.

Menurut dia, tawaran bergabung dengan partai koalisi pemerintah merupakan hal biasa.

"PKS diajak bergabung dengan istana. Saya katakan bahwa rasionalitas politik kurang logis kalau PKS ikut bersama Pak Jokowi," kata Sohibul di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Kamis (1/3/2018).

Baca: Presidium Persatuan Pergerakan Ragu Angka Elektabilitas Jokowi Lebih Dari 50 Persen

Dia menjelaskan, jika menerima tawaran bergabung dengan koalisi pemerintah Jokowi berpotensi menjadi calon tunggal dalam Pilpres 2019.

Hal tersebut menurutnya akan menjadi presedan buruk bagi demokrasi di Indonesia.

"Itu bukan sebuah kejahatan dalam politik. Itu biasa-biasa saja. Istana ingin mengajak. Cuma kami lihat, PKS, Gerindra, PAN bergabung kemungkinan Pak Jokowi lawan kotak kosong. Kami melihat itu tidak sehat buat demokrasi," kata dia.

Baca: Sederet Fakta Di Balik Pelantikan Heru Winarko Jadi Kepala BNN: Sepak Terjang Hingga Pesan Jokowi

Sehingga, PKS kemungkinan besar akan membentuk koalisi baru bersama dengan PAN dan Partai Gerindra.

Apalagi sudah digelar pertemuan di kediaman Prabowo Subianto pada Kamis ini.

Pertemuan tersebut hanya sebatas membahas strategi pemenangan pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu di Pilkada Jawa Barat 2018.

Baca: Wali Kota Kendari Terjaring OTT KPK: Berlindung Di Balik Badan Sang Ayah Hingga Modal Pilkada

Namun, tidak menutup kemungkinan koalisi itu berlanjut sampai Pilpres 2019.

"Insya Allah. Kami ikhtiarkan," katanya.