Senin, 6 Oktober 2025

Pilpres 2019

Fadli Zon: Masyarakat Ingin Presiden Baru di 2019

Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon mengatakan 75 persen voters menginginkan ada Presiden baru pada 2019.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/Rina Ayu
Fadli Zon. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon mengatakan 75 persen voters menginginkan ada Presiden baru pada 2019.

Angka tersebut merupakan hasil polling di akun Twitter pribadinya pada akhir pekan kemarin.

Dari 7.210 akun yang ikut memberikan suara, hanya 23 persen yang tetap menginginkan Presiden saat ini terus menjabat.

Sementara 2 persen sisanya menyatakan masih ragu.

Baca: Diajak Blusukan Jokowi ke Tanah Abang, Direktur IMF Beli Baju Koko

“Hasil poling Twitter ini sejalan dengan aspirasi yang saya terima tiap kali turun ke daerah. Jadi, baik dalam tatap muka langsung maupun melalui dunia maya, mayoritas masyarakat menginginkan perubahan kepemimpinan nasional.” ujar Fadli Zon dalam keterangan tertulisnya, Selasa, (27/2/2018).

Fadli mengatakan berdasarkan catatannya dari berbagai survei, elektabilitas Presiden Joko Widodo sebagai petahana selalu berada di bawah 50 persen.

Hal itu menurutnya bukan angka yang bagus bagi petahana yang hampir 24 jam mukanya disiarkan televisi dan media massa lainnya.

Baca: Pengamat: Cawapres Untuk Jokowi Bisa Rizal Ramli Atau Kalangan Santri

Sehingga kata Fadli, peluang bagi penantang petahana sangat terbuka lebar.

“Apalagi, pemilih kita makin rasional dan kritis. Menurut sebuah survei SMRC tahun 2017, 20 persen pemilih menyatakan akan memilih berdasarkan bukti yang nyata dari hasil kerja, dan 16,5 persen pemilih sangat mempertimbangkan pengalaman pemerintahan," katanya

"Jadi, tanpa butuh mendengarkan kampanye dan kritik dari partai oposisi, para pemilih rasional dan kritis kemungkinanya sangat kecil untuk memilih kembali petahana.” lanjut dia.

Sebagai partai yang berada di luar pemerintahan, Fadli mengatakan situasi tersebut memberi tantangan kepada Partai Gerindra.

Baca: Setya Novanto Apresiasi PDIP yang Mengsung Jokowi di Pilpres 2019

Menurutnya kalau ditengok ke belakang, hampir semua partai yang pernah menang Pemilu sejak Reformasi, umumnya memang menang karena ‘swing voters’, yang tak lain adalah para pemilih yang kecewa terhadap penguasa periode sebelumnya.

“Sebagai partai modern, terus terang kami tak ingin seperti berburu di kebun binatang semacam itu. Kami ingin dipilih dan dipercaya masyarakat karena mereka melihat kami perform, punya visi, punya konsep, dan punya program yang jelas," katanya.

Atas dasar tersebut, menurutnya Gerindra harus bisa dan turut mengedukasi masyarakat.

"Kader Partai Gerindra harus bisa meningkatkan kapasitasnya.” katanya.

Menurut Fadli Pemilih kita sekarang ini didominasi anak muda.

Menurut data yang saya miliki, suara generasi milenial dengan rentang umur 17-34 tahun akan menjadi sangat penting dalam Pemilu 2019.

Saat ini setidaknya 34,4 persen masyarakat Indonesia ada di rentang umur emas tersebut.

Pada Pemilu 2019, diperkirakan pemilih berusia 17-38 tahun mencapai 55 persen dari jumlah total pemilih.

Anak-anak muda biasanya anti-kemapanan dan lebih kritis terhadap status quo.

“Untungnya, data menunjukkan jika para pemilih muda sangat menyukai Ketua Umum Partai Gerindra, Pak Prabowo Subianto," katanya.

Ia menuturkan dari sisi usia, sejauh ini persentase pemilih muda yang menyatakan akan memilih Prabowo lebih besar daripada pemilih tua.

Bahkan, dari sejumlah survei yang diamatinya, persentase suara responden yang berusia di bawah 21 tahun atau dikenal sebagai pemilih pemula, kecenderungan untuk memilih Prabowo lebih besar daripada calon lainnya.

"Ini preferensi pemilih yang menguntungkan buat Gerindra.” katanya.

Dari sisi pendidikan menurut Fadli basis pemilih Prabowo umumnya tercatat adalah lulusan sarjana dan jenjang yang lebih tinggi lainnya.

Pemilih tersebut sangat terdidik dan kritis sehingga Gerindra harus bisa menampilkan diri sebagai partai oposisi yang lebih berkualitas dari partai oposisi masa sebelumnya.

“Kembali ke hasil poling di Twitter, keinginan masyarakat untuk mendapatkan pemimpin baru Insya Allah direspon Gerindra," katanya.

Gerindra menurut Fadli akan memberikan tawaran yang lebih baik, baik dari sisi figur, maupun konsep untuk memperbaiki Indonesia ke depan.

"Kami akan calonkan Pak Prabowo Subianto untuk capres 2019,”‎ katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved