Poltekkes Harus Terus Meningkatkan Daya Saing
Salah satu keberhasilan dalam mencetak tenaga kesehatan adalah ketersediaan dosen yang kompeten dan profesional
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek mengatakan, Poltekkes tidak hanya bertugas menjadi perguruan tinggi yang melaksanakan pendidikan kesehatan, tetapi dituntut mampu meningkatkan inovasi dan meningkatkan daya saing dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa.
“Melalui inovasi lah Poltekkes harus mampu meningkatkan daya saing dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” kata Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek, di Jakarta, Kamis (8/2).
Nila menyampaikan hal itu saat pengukuhan Prof Dr Lucky Herawati SKM M.Sc sebagai Guru Besar bidang Ilmu Pendidikan Kesehatan Masyarakat, Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan.
Dikatakannya, salah satu keberhasilan dalam mencetak tenaga kesehatan adalah ketersediaan dosen yang kompeten dan profesional.
"Dosen tersebut dituntut memiliki kemampuan akademik yang tinggi," katanya.
Baca: Petugas Kesehatan Rawajati Imbau Warga Cuci Kaki Dengan Sabun
Selain itu, kata dia harus memiliki kemampuan manajemen dan keterampilan yang mumpuni, dan komitmen diri terhadap tanggung jawab yang diemban.
Kemampuan yang dimiliki tersebut akan berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pendidikan.
“Dengan demikian akan menghasilkan lulusan yang berkualitas, mempunyai etika tinggi dan siap di lapangan kerja,” kata Menkes Nila.
Peningkatkan kemampuan tenaga kesehatan menjadi tantangan tersendiri karena hal tersebut harus didorong oleh dosen yang mampu mentransformasikan ilmu pengetahuannya.
Untuk itu pengembangan karir dosen yang didasari oleh sertifikasi pendidik/dosen, pengembangan kompetensi profesional/studi lanjut, kenaikan jabatan akademik/pangkat, dan pengembangan karya ilmiah/penelitian/publikasi ilmiah.
Menkes Nila mengajak semua pihak untuk bekerjasama dalam melaksanakan pembangunan kesehatan yang sedang kita lakukan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Dalam orasi ilmiah Prof. Dr. Lucky Herawati, SKM, M.Sc dengan tema Peran Pendidikan Kesehatan Masyarakat Dalam Mewujudkan Keluarga Sehat, Bangsa Kuat, disebutkan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Panjang (2005–2024) menetapkan pembangunan kesehatan menuju ke arah pengembangan upaya kesehatan, dari upaya kesehatan yang bersifat kuratif bergerak ke arah upaya kesehatan preventif dan promotif.
“Untuk itu Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo telah meluncurkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau disingkat dengan GERMAS yang bertujuan masyarakat memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup,” kata Prof. Lucky.
Pelaksanaan Germas, menurutnya harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian dari masyarakat terkecil yang membentuk kepribadian, dari proses pembelajaran hingga menuju kemandirian.