14 Fakta Penting Di Balik 6 Jam Kunjungan Jokowi ke Afghanistan
Kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke lima negara menjadi sorotan.
Presiden Joko Widodo menjadi imam salat Dzuhur saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Afghanistan, Senin (29/1/2018).
Berdasarkan video yang dikirimkan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, Jokowi tiba di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afganistan, sekitar pukul 11.40 waktu setempat.
10. Tak Gunakan Rompi Antipeluru
Ke Afghanistan, Jokowi tak menggunakan rompi antipeluru
Berdasarkan keterangan Juru Bicara Presiden, Johan Budi, kenekatan Jokowi tidak memakai anti peluru bukan merupakan aksi jago-jagoan ataupun tidak peduli dengan keselamatan dirinya.
Tetapi Johan menilai, Jokowi ingin menunjukkan kepada dunia internasional tidak perlu takut terhadap teror-teror pihak yang tidak bertanggung jawab.
11. Dapat Medali Tertinggi
Presiden Afganistan memberikan medali tertinggi kepada Presiden Jokowi
Penghargaan medali tertinggi untuk keberanian atas upaya perdamaian dunia termasuk di Afganistan yang diupayakan Presiden Jokowi.
12. Sujud Syukur
Ketika pesawat Kepresidenan Republik Indonesia-1 lepas landas dari Bandar Udara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Senin sore kemarin, menuju Tanah Air, Komandan Paspampres Mayor Jenderal Suhartono dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sontak bersujud syukur di lantai kabin pesawat.
13. Kunjungan Berlangsung Aman
Menlu Retno Marsudi menyampaikan rasa syukurnya karena kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Afghanistan, Senin (29/1), di tengah berkecamuknya masalah keamanan di negara tersebut, berlangsung lancar dan aman.
“Kunjungan yang dilakukan selama kurang lebih enam jam tadi berlangsung dengan aman dan lancar, dan dengan hasil yang sangat baik. Sekali lagi, kita patut bersyukur alhamdulillah bahwa kunjungan Presiden ke Kabul dapat dilakukan dengan lancar dan aman,” kata Menlu dalam keterangan pers di Bandar Udara Shahjajal, Dhaka, Bangladesh, saat pesawat Kepresidenan Indonesia-1 sedang transit untuk pengisian bahan bakar pesawat.
14. Hasil Pertemuan di Afghanistan
Berdasarkan keterangan Menlu Retno Marsudi, ada beberapa isu yang dibahas dalam kunjungan Presiden Jokowi ke Afghanistan itu.
Tiga hal utama yang dibahas selama pertemuan adalah:
Pertama, terkait dengan isu peace building yang diminta Presiden Ghani pada saat kunjungan ke Indonesia pada bulan April tahun lalu.
Isu peace building ini, lanjut Menlu, selain dibahas dengan Presiden Ghani juga dibahas dengan Ketua dan para anggota High Peace Council, dan membahas secara lebih detail rencana ke depan.
Satu tindak lanjut yang segera dilakukan adalah akan diadakan pertemuan antara ulama Indonesia dan Afghanistan dalam waktu yang dekat, yang tidak terlalu lama ini.
“Pada tanggal 28 Februari nanti menurut rencana akan dilakukan peace process, pertemuan yang kedua. Indonesia akan diundang untuk hadir di dalam pertemuan tersebut, dan delegasi Indonesia akan hadir dan delegasi Indonesia akan dipimpin oleh Wakil Presiden,” ungkap Menlu.
Kedua, upaya untuk penguatan kerja sama ekonomi.
Presiden Jokowi dan Presiden Ghani, menurut Menlu, sepakat untuk meningkatkan kerja sama ekonomi.
Menurut Menlu, Presiden Jokowi sudah menyanggupi bahwa capacity building akan diberikan ke kalangan bisnis Afghanistan di samping capacity building yang sudah selama ini jalan dan terus ditingkatkan antara lain untuk law enforcement, pertanian, UMKM, dan sebagainya.
Ketiga, masih di dalam konteks ekonomi dan capacity building, Presiden menyampaikan bahwa Indonesia menawarkan beasiswa degree 100 orang untuk belajar di Indonesia.
Adapun dalam konteks untuk mensyiarkan Islam yang rahmatan lil alamin maka Presiden menyampaikan Indonesia sudah membangun kompleks Indonesia Islamic Center yang lahannya diberikan oleh pemerintah Afghanistan, seluas 10.000 meter persegi, di dekat Kabul.
Di dalam komplek Indonesia Islamic Center ini direncanakan akan terdiri dari masjid, klinik kesehatan, perpustakaan, dan juga guest house.
Pembangunan di kompleks IIC ini, lanjut Menlu, masjidnya telah selesai dibangun pada tahun 2016.
Mulai 2 September 2016 telah digunakan oleh masyarakat sekitar untuk melakukan ibadah salat Jumat, pengajian, dan kegiatan keagamaan yang lainnya. Luas masjid itu sendiri adalah sekitar 1.450 m2, yang terdiri dari 2 lantai, dengan kapasitas maksimal 2.500 jamaah.
“Masjid itu diberi nama Masjid As-salam yang berarti perdamaian. Masjid sudah selesai, sudah digunakan,” kata Menlu.
Menurut Menlu, Presiden sudah menyampaikan bahwa pembangunan klinik ini sudah akan dimulai pada musim semi tahun ini, dalam rangka mensyiarkan nilai-nilai islam yang rahmatan lil alamin, nilai-nilai islam yang damai.
“Kegiatan di masjid tersebut maka akan berkontribusi terhadap proses perdamaian dan rekonsiliasi di Afghanistan. Dengan demikian, kalau dilihat maka IIC ini memiliki peran yang sangat strategis dalam the whole process rekonsiliasi dan perdamaian di Afghanistan.” (Sumber: @jokowi/Setkab)