Pilkada Serentak
Megawati Minta Calon Kepala Daerah yang Diusung PDIP Tidak Gunakan Kekuasaan Untuk Korupsi
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menekankan calon kepala daerah agar tidak menggunakan kekuasaan untuk melakukan tindakan korupsi.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menekankan calon kepala daerah agar tidak menggunakan kekuasaan untuk melakukan tindakan korupsi.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris PDIP Hasto Kritiyanto saat Megawati memberikan pengarahan dalam pembukaan sekolah partai calon kepala daerah dan wakil kepala daerah ke-6 di Wisma Kinasi, Depok, Minggu (28/1/2018).
Baca: Di Hadapan Habib dan Ulama, Bamsoet Serukan Pilkada Damai dan Tolak LGBT
Baca: Megawati Ajarkan Calon Kepala Daerah Strategi Tangkal Politik Uang dan Isu SARA
Menurut Hasto, Megawati mengingatkan siswa sekolah partai bahwa para pendiri bangsa dalam berjuang, penuh dengan sukarela, dedikasi, dan rasa cinta kepada Tanah Air.
"Bu Mega menekankan agar seluruh calon kepala daerah belajar dari nilai-nilai kepemimpinan, moral dan keteladanan dari pendiri bangsa, Bu Mega mengingatkan betul agar mereka tidak menggunakan kekuasaan untuk korupsi," papar Hasto.
Baca: Miyabi Kenakan Kaus Bertuliskan Sepak Bola Indonesia: Ini Bukti Saya Cinta Indonesia
Baca: Oesman Sapta Nilai KPU Di Bawah Kepemimpinan Arief Budiman Paling Efektif
Selain itu, Megawati, kata Hasto, juga mengingatkan calon kepala daerah jika nantinya memimpin untuk menjalankan tugasnya dengan baik.
Dengan merangkul dan memperjuangkan kepentingan rakyatnya.
"Sampai hal-hal yang teknis, bagaimana berkomunikasi dengan rakyat, dengan bahasa apa adanya, dengan tampilan yang membangun harapan, hal itulah yang banyak disampaikan oleh Bu Megawati Soekarnoputri," tutur Hasto.
Hasto menjelaskan, sekolah partai yang dibentuk PDIP tidak ada kurikulum untuk menyalip di tingkungan saat kontestasi pemilihan umum dan tidak ada materi ajaran untuk berbuat curang.
"Yang kami ajarkan hal yang positif, membangun negeri ini harus diawali dengan pemikiran-pemikiran yang positif, membangun negeri tidak bisa dengan upaya-upaya tendensius," ujar Hasto.