Polri Bantah Gaji Kecil Penyebab Oknum Polisi Rampok Kas Bank Mandiri
Kadiv Humas Polri membantah jika minimnya gaji anggota polisi jadi penyebab oknum Polres Tabalong melakukan perampokan kas Bank Mandiri.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, membantah jika minimnya gaji anggota polisi jadi penyebab oknum Polres Tabalong, Kalimantan Selatan, melakukan perampokan kas Bank Mandiri hingga Rp 10 miliar dan 25.000 dolar AS.
Menurut Setyo, perbuatan tersebut hanya dilakukan oleh oknum dan tidak merepresentasikan Polri sebagai institusi.
"Ngga karena gaji kecil lah, oknum itu, mentalnya saja," ujar Setyo kepada wartawan di Mabes Polri, Jln Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (6/1/2018).
Menurut Setyo sejauh ini gaji yang diberikan Polri seharusnya sudah cukup untuk kesejahteraan anggotanya.
Baca: Kini Bupati HST Abdul Latif Jadi Tersangka, Meski Penangkapannya Sempat Diprotes
Hak tersebut terlihat dari antusiasme masyarakat yang ingin bergabung dengan Polri.
"Kalau gaji polisi kurang engga lah. Sekarang banyak yang mau masuk polisi," ungkap Setyo.
Peristiwa perampokan terjadi pada Kamis (4/1/2018) sekitar pukul 14.30 Wita.

Saat itu terduga oknum bernama Brigadir J, teller bank berinisial A, dan sopir bank berinisial G berada di dalam satu mobil yang sama.
Kejadian bermula pada saat Brigadir J melakukan perampokan bersama seorang pelaku yang identitasnya belum diketahui.
Rekan J itu berpura-pura menumpang di mobil itu.
Baca: PKB Galau Nama Abdullah Azwar Anas Tak Ada dalam Daftar Pencalonan Gubernur Jatim
Pada saat dalam perjalanan menuju Bank Mandiri cabang Tabalong, tiba-tiba saja pelaku meminta mampir terlebih dahulu di Polsek Martapura dengan alasan ingin mengambil sesuatu yang tertinggal.
Lalu, tiba-tiba saja pelaku menodongkan pistol saat mobil mengarah ke jalan yang agak sepi dan mengancam akan menembak jika A dan G tak menuruti perintahnya.
Setelah situasi terbilang cukup aman, Brigadir J dan rekannya langsung melakban mata, mulut, tangan dan kaki A dan G.