SBY Singgung Pihak yang Gunakan Kekuatan Uang demi Hancurkan Lawan Politik
SBY juga mengatakan semua pihal harus bersikap agar pilkada 2018 dan pemilu 2019 berlangsung secara jujur, adil dan demokratis.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, CIBINONG - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan jelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019 semua pihak harus menjunjung moral dan etika berpolitik.
SBY juga mengatakan semua pihal harus bersikap agar pilkada 2018 dan pemilu 2019 berlangsung secara jujur, adil dan demokratis.
Terutama, kata SBY, bebas dari kecurangan dan pelanggaran apalagi yang amat keterlaluan.
"Tidak menghalalkan segala cara apalagi yang bertentangan dengan UU dan aturan Pemilu," kata SBY dalam pidato politik di awal tahun 2018 di Kantor DPC PD Kabupaten Bogor,Jawa Barat, pada Jumat (5/1/2018).
SBY juga menekankan agar semua pihak tidak berbuat curang terutama menggunakan kekuatan uang untuk menghancurkan lawan politiknya.
Baca: PDIP Segera Cari Duet Gus Ipul Gantikan Azwar Anas yang Mundur
Terlebih, kata SBY, menggunakan cara kekerasan dan kekuatan fisik untuk mengalahkan lawan politiknya.
"Kita harus pegang prinsip kompetisi antarsaudara persaingan dalam persatuan," terang SBY.
SBY juga sedikit menyinggung soal masa kejayaan Partai Demokrat. Dimana, saat kemenangan, PD selalu bersyukur.
Sedangkan, pada masa kekalahan, PD selalu tawakal dan menerima secara kesatria.
"Partai Demokrat pernah menang, dan pernah kalah. Kalau menang kami bersyukur dan tentu senang, namun tetap menjaga perasaan yang kalah. Kalau kalah, kami tawakal, menerima secara kesatria dan langsung mengucapkan selamat kepada yang menang," ucap SBY.
Untuk itu, dia berharap setiap kandidat dan parpol harus terima kemenangan dan kekalahan.
"Inilah Indahnya sportivitas kompetisi yang beradab, inilah etika pemilu yang harus dijunjung tinggi dan dijalankan," terang SBY.