Pilkada Serentak
Ketum PPP: Pilih Calon Kepala Daerah yang Tidak Tercela
Karena itu, Romi menilai masyarakat harus mencari tahu rekam jejak seluruh kepala daerah yang akan dimajukan parpol.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengingatkan masyarakat agar memilih calon kepala daerah yang tidak tercela.
Contohnya, tidak terkait kasus korupsi, pidana berat, dan persoalan moral.
Pria yang akrab disapa Romi itu meminta publik menelusuri rekam jejak kandidat.
Baca: Sajian Makanan untuk Menteri Saat Rapat yang Dipimpin Jokowi, Apa Menunya?
"PPP berpesan pilihlah calon yang memiliki rekam jejak tidak tercela dalam kaca nata pemberantasan korupsi, tindak pidana berat maupun persoalan moral," kata Romi dalam keterangan tertulis, Jumat (5/1/2017).
Romi mengatakan persoalan integritas moral seorang dan integritas dalam komitmen mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, merupakan salah satu poin penting yang harus dimiliki calon kepala daerah.
Menurutnya, hal itu merupakan awal kebaikan seorang dalam memimpin sebuah daerah lima tahun kedepan sehingga dalam kontestasi Pilkada tidak menggunakan politik uang.
"Kalau calon menggunakan politik uang untuk mendapatkan suara masyarakat maka dipastikan dalam periode jabatannya akan mencari cara agar uangnya kembali sehingga potensi korupsi ada di depan mata," tuturnya.
Baca: PPP Evaluasi Dukungan Bila Ridwan Kamil Pilih Anton Charliyan di Pilgub Jabar
Romi mengingatkan bahwa para calon pemimpin yang akan dipilih masyarakat dalam Pilkada, ikut menentukan nasib sebuah Provinsi, Kota atau Kabupaten lima tahun kedepan.
Karena itu, Romi menilai masyarakat harus mencari tahu rekam jejak seluruh kepala daerah yang akan dimajukan parpol.
"Diharapkan masyarakat memilih atas dasar pengetahuan bukan ketidaktahuan apalagi berdasarkan politik uang yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.
Anggota Komisi XI DPR itu juga meminta masyarakat dan partai politik agar tidak membangun kontestasi pilkada atas dasar ujaran kebencian, saling menyudutkan antar calon, dan saling menyudutkan.
Menurut Romi yang harus dibangun dalam kontestasi pilkada adalah membangun persaingan yang sehat, sportif, dan jujur sehingga menonjolkan konsepsional memimpin kedepan.
"Pilkada 2017 melibatkan 70 persen suara masyarakat Indonesia sehingga PPP menghimbau pada masyarakat dan parpol tidak membangun kontestasi Pilkada atas dasar ujaran kebencian dan saling menyudutkan," katanya.