Jokowi Instruksikan Menteri Fokus Investasi dan Perdangangan Luar Negeri
Ia kemudian mengibaratkan dengan fisik manusia yang didiagnosa sehat jasmani, namun tidak bisa berlari cepat.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo memberikan instruksi kepada jajaran menteri terkait agar fokus pada investasi maupun ekspor atau perdagangan luar negeri.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam rapat kabinet terbatas (ratas) yang digelar di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (5/1/2018).
"Oleh sebab itu, sekali lagi saya ingin lebih fokus dan konsentrasi lagi ada yang namanya investasi, kemudian kedua yaitu ekspor atau perdagangan luar negeri," ujar Presiden Jokowi, Jumat (5/1/2018).
Baca: Jokowi: Kita Ini Kolesterol Baik, Jantung Baik, Tapi Kenapa Tidak Bisa Lari Cepat?
Untuk sektor perdagangan luar negeri, Presiden Jokowi meminta kepada jajaran menteri terkait agar meningkatkan kualitas pada sektor industri, energi dan sumber daya mineral, kesehatan, pendidikan, pertahanan, pertanian dan kelautan serta perikanan.
"Semuanya harus satu harus jadi satu arah sehingga produk problem problem yang dihadapi di lapangan itu betul-betul bisa kita tangani dengan baik," ucap Presiden Jokowi.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi mengaku heran mengapa pergerakan dalam menangkap momentum membaiknya iklim investasi dan perdagangan di Indonesia lamban.
Baca: Tidak Ada Nama Azwar Anas dalam Dukungan PKB
Ia kemudian mengibaratkan dengan fisik manusia yang didiagnosa sehat jasmani, namun tidak bisa berlari cepat.
"Kita ini kalau diibaratkan orang sakit, kita ini baik semuanya. Kolesterol baik, jantung baik, paru-paru baik, darah tinggi juga tidak ada, tapi kok ya enggak bisa lari cepat. Ini problemnya yang harus dicari. Enggak perlu, tapi kita harus mencari itu problemnya ini di mana," ucap Presiden Jokowi.
Jokowi kembali menjelaskan bahwa saat ini Indonesia mendapat kepercayaan dari dunia internasional terhadap pengolahan ekonomi yang semakin meningkat.
"Ditunjukkan dengan peringkat ease of doing business (EoDB) 2014 itu 120. Sekarang sudah melonjak ke angka 72. Ini kan sangat besar sekali," kata Presiden.
Tidak hanya peringkat EoDB, Indonesia juga mendapatkan investasi grade yang diberikan dari S & P, kemudian Fitch Rating yang memberikan peringkat BBB untuk Long Term Foreign dan Local Currency Issuer Default Rating.
"Momentum ini jangan sampai kita kehilangan momentum," ujar Presiden Jokowi.