Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilgub Jawa Barat

Begini Komentar Setya Novanto Soal Pencabutan Dukungan Golkar Terhadap Ridwan Kamil

"Kita percayakan pada Pak Ailangga yang memimpin partai Golkar ya," kata Novanto di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Kamis (28/12/2017).

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Gita Irawan
Terdakwa kasus KTP Elektronik Setya Novanto. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah kerumunan wartawan di depan ruang tunggu tahanan, terdakwa kasus KTP Elektronik Setya Novanto sempat berkomentar keputusan Partai Golkar mencabut dukungannya kepada Walikota Bandung Ridwan Kamil dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu mengatakan ia menyerahkannya kepada Airlangga Hartanto yang kini bertugas sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar.

Baca: Ketua DPP PDI Perjuangan Sebut Revisi UU MD3 Alot Lantaran Setya Novanto Tak Fokus

"Kita percayakan pada Pak Ailangga yang memimpin partai Golkar ya," kata Novanto di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Kamis (28/12/2017).

Selain itu, Novanto juga berharap agar seluruh kader Golkar serta Dewan Pimpinan Daerah (DPD) 1 dan DPD 2 dapat bekerja sama dengan baik.

"Semua proses kita percayakan kepada partai dan Pak Airlangga. Mudah-mudahan semuanya bekerja sama dengan baik kepada seluruh DPD 1 dan DPD 2," harap Novanto.

Baca: Permohonan Berobat Dikabulkan Hakim, Pengacara: Sakitnya Setya Novanto Bukan Imajinasi

Sebelumnya, Partai Golkar mencabut dukungannya untuk bakal Calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada Minggu (17/12/2017).

Salah satu alasan pencabutan dukungan tersebut karena Ridwan Kamil dinilai tidak konsisten dengan kesepakatan awal.

Kesepakatan yang dimaksud adalah untuk maju bersama kader Partai Golkar sebagai calon wakil gubernurnya.

Baca: Pertarungan Dedi Mulyadi, Ridwan Kamil, dan Deddy Mizwar Mendapat Tiket Pilkada Jawa Barat

Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid di sela Rapimnas Partai Golkar di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (18/12/2017).

"Ternyata kemudian Pak Ridwan Kamil tidak konsisten dengan keputusan Partai Golkar dan tidak konsisten dengan kesepakatan yang dibangun Partai Golkar dan Pak Ridwan Kamil," ujar Nurdin.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved