Minggu, 5 Oktober 2025

Presiden Jokowi Heran Masih Ada Pejabat Dipenjara karena Korupsi

Presiden Jokowi mengaku heran masih ada saja pejabat yang dijebloskan ke penjara karena terseret kasus korupsi.

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Presiden RI Joko Widodo melambaikan tangan saat naik bus Persib seusai meresmikan Jalan Tol Soroja (Soreang - Pasir Koja) di Gerbang Tol Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (4/12/2017). Dengan dibukanya Tol Soroja sepanjang 10,57 km, waktu tempuh Bandung - Soreang yang biasanya ditempuh 1,5 jam dapat dipangkas hingga jadi 12 menit. Tol dengan nilai investasi Rp l,765 triliun itu terkoneksi dengan Tol Purbaleunyi (Purwakarta - Cileunyi) melalui persimpangan di KM 132. ((TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Jokowi mengaku heran masih ada saja pejabat yang dijebloskan ke penjara karena terseret kasus korupsi.

Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Hakordia 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (11/12/2017).

"Indonesia adalah salah satu negara yang paling aktif dalam pemberantasan korupsi. Coba dilihat sejak tahun 2004-sekarang. Ada 12 gubernur kena korupsi, ada 64 bupati dan wali kota ditangkap korupsi, pejabat-pejabat juga banyak, DPR dan DPRD saya tidak hitung lagi, mayoritas adalah kasus penyuapan. Yang mengherankan dari waktu ke waktu pejabat yang ditangkap dan Dipenjara karena kasus korupsi terus ada," ungkap Jokowi.

Baca: Jokowi Heran Masih Banyak Pejabat Belum ‘Kapok’ Terima Suap

Baca: Ikut Rapat Bamus Bersama Pimpinan DPR, Apa Kata Aziz Syamsuddin?

Menurut Jokowi ini menunjukkan bahwa tidak bisa disangkal lagi, upaya pencegahan korupsi harus didahulukan lebih serius, tidak bisa ditunda lagi.

Seluruh sistem pemerintah mulai dari pelayanan administrasi, semua harus dibenahi. Termasuk pengetahuan kesadaran masyarakat terus ditingkatkan.

‎Terakhir, Presiden Jokowi juga mengapresiasi langkah penting bagi pemberantasan korupsi dimana melalui penegak hukum, bisa diselamatkan uang negara dari korupsi tahun 2016-2017 sebanyak Rp 3,55 triliun.

‎"Data yang saya peroleh telah diselamatkan uang negara Rp 3,55 triliun melalui penegakkan hukum, rasa keadilan terwujud," tambahnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved