Calon Presiden 2019
Tantangan Dan Kriteria Calon Pendamping Jokowi Di Pilpres 2019
Tantangan lain dari luar parlemen adalah kelompok yang menjadi kekuatan politik yang serius sejak momentum Pilkada DKI Jakarta awal 2017 lalu.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbagai survei menunjukkan Presiden Joko Widodo masih menjadi kandidat terkuat Calon Presiden 2019.
Lalu siapa yang akan menjadi calon wakil presiden Jokowi di pilpres 2019?
Menurut Pengamat Politik dan Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), Boni Hargens, sebelum kita berbicara wapres 2019, perlu membahas tantangan politik yang dihadapi pemerintah sejak 2014 sampai 2018 mendatang.
Boni menjelaskan sejak memerintah tahun 2014 sampai hari ini, tantangan terbesar pemerintahan Jokowi datang dari dua arah. Yakni, dari luar pemerintahan dan dari dalam pemerintahan.
Dari luar pemerintahan, Boni melihat ada dua tantangan besar yaitu oposisi politik di parlemen dan kelompok garis keras. Oposisi parlemen sempat mengancam terhambatnya pemerintahan pada akhir 2014 sampai awal 2015.
Setelah Golkar menjadi bagian dari pemerintah, keadaan menjadi lebih tenang.
Baca: Pertemuan DPP Golkar dan Forum DPD Digelar Tertutup
Stabilitas lebih terjamin setelah PDI Perjuangan dan partai pemerintah yang lain berhasil membangun “politik keseimbangan di parlemen” dan bahkan PAN akhirnya melunak terhadap pemerintah.
Tantangan lain dari luar parlemen adalah kelompok yang menjadi kekuatan politik yang serius sejak momentum Pilkada DKI Jakarta awal 2017 lalu.
Isu agama menjadi faktor determinan dalam politik belakangan setelah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berhasil dikalahkan dalam pilkada.
"Kelompok tersebut terus melakukan konsolidasi yang serius dan makin terlihat sebagai gerakan politik ketika “Reuni 212” membicarakan agenda politik 2019. Mereka mengkampanyekan “Islam harus memilih capres Islam”," ujar Boni kepada Tribunnews.com, Rabu (6/12/2017).
Menurutnya, penggunaan isu agama akan menjadi tantangan yang serius bagi pemerintahan Jokowi pada tahun 2018 mendatang karena berdasarkan pengamatan Boni, kelompok ini berafiliasi dengan kekuatan politik yang ingin mencalonkan lawan Jokowi pada pilpres 2019.
Lebih lanjut ia mejelaskan, dari dalam pemerintahan, tantangan yang serius adalah kohesi antarpartai pemerintah yang melemah terkait pertarungan 2019.
Karena masing-masing partai ingin menjadi pemenang pemilu legislatif dan ingin menjadi kekuatan utama yang mendukung Presiden Jokowi.
Akibatnya, imbuhnya, energi partai pemerintah akan terkuras untuk “perang dingin” antarsesama pendukung pemerintah ketimbang memikirkan perlindungan terhadap Presiden Jokowi dari berbagai serangan kelompok lawan dan perjuangan memenangkan pilpres 2019 itu sendiri.