Senin, 6 Oktober 2025

Kisah Marwiyah Bekerja 12 Tahun Sebagai TKW di Malaysia Hingga Berniat Buka Usaha Sendiri

"Awalnya sangat baik, semua terjamin. Tapi di ujung 2016 sampai 2017, ekonomi dia sangat turun drastis."

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Adi Suhendi
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO
Ilustrasi buruh migran. 

Karena ketiadaan bukti, Marwiyah tidak diproses.

Baca: Rotasi Jabatan Panglima TNI Berjalan Dengan Penunjukan Hadi Tjahjanto

Selain itu, gaji beberapa bulan tidak dibayar yang nilainya sekitar 3.800 Ringgit.

Tak tahan mengahadapinya, Marwiyah yang tiba di Kuala Lumpur pada tahun 2004 itu akhirnya berkemas dan melarikan diri ke KBRI Kuala Lumpur.

"Tapi ternyata timbul masalah. Dituduh mencuri, saya minta gaji tidak dikasih, ditunggak. Saya lari ke sini. Minta perlindungan," ungkap Marwiyah.

Baca: Ini Surat Presiden Jokowi Minta Marsekal Hadi Tjahjanto Disetujui DPR Jadi Panglima TNI

Marwiyah memang tidak mengalami kekerasan fisik.

Namun, Marwiyah tak kuat karena majikannya sampai hati menuduhnya dituduh mencuri.
Padahal, ungkap Marwiyah, dia mengurus anak majikannya dari baru lahir hingga umur 12 tahun.

Dari KBRI, Marwiyah pernah meneleponnya terkait gaji.

Namun sang majikan sudah menegaskan tidak mampu membayar.

Ikut Pelatihan Keahlian Khusus

Pelarian diri Marwiyah ternyata membuka jalan bagi dirinya.

Dia mendapatkan tawaran ikut pengembangan diri yang ditawarkan KBRI Kuala Lumpur program 'Saya Mau Sukses'.

Mariyah menjadi satu orang bersama 29 orang orang lainnya yang mengikuti 'Saya Mau Sukses' tahap kedua yang diperluas untuk para TKI yang bermasalah.

Mereka mendapat pelatihan menjahit, dan kerajinan tangan lainnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved