Operasi Tangkap Tangan di Jambi
Sebelum Lakukan OTT di Jambi, Wakil Ketua KPK Sudah Beri Isyarat tapi Mereka Tak Sadar
Laode mengatakan kedatangannya waktu itu tidak membawa rompi oranye, namun ternyata seminggu kemudian anggotanya yang membawa 'rompi oranye' ke Jambi.
TRIBUNNEWS.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Jambi, Selasa (28/11/2017).
Mereka yang diciduk adalah anggota DPRD Provinsi Jambi, Pejabat Pemprov Jambi, dan seorang rekanan.
Operasi tangkap tangan ini kali pertama di Provinsi Jambi.
Baca: OTT di Jambi, Hanya Empat orang yang Dibawa ke KPK
Tak hanya di Jambi, OTT tersebut juga dilakukan di Jakarta, dan tiga orang berhasil diamankan.
Total 10 orang berhasil diamankan KPK dalam kasus tersebut.
Sebelum operasi tangkap tangan digelar, ternyata Wakil Ketua KPK La Ode Muhammad Syarif menyambangi Jambi.
Ketika itu Laode bertemu dengan gubernur, bupati, anggota DPRD Provinsi dan kabupaten kota se-Privinsi Jambi, dan Forkompinda Jambi untuk melakukan penandatanganan Pakta Integritas pencegahan korupsi.
Acara itu berlangsung di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi, Selasa (22/11/2017).
Ratusan pejabat Forkompimda Provinsi Jambi, Bupati/Walikota Jambi berkumpul dalam Rapat Koordinasi Pencegahan dan Penanganan Korupsi.
Percaya atau tidak ternyata pada kunjungannya itu Laode telah memberi isyarat bakal melakukan penindakan di Jambi.
Laode waktu itu memperingatkan anggota DPRD untuk tidak menyalahgunakan wewenang.
Dalam sambutannya, Laode menyebut bahwa ia baru kali pertama ke Provinsi Jambi.
"Ini baru kali pertama kali saya ke Jambi, mudah-mudahkan sering ke sini nanti," ungkapnya.
Laode mengatakan kedatangannya waktu itu tidak membawa rompi oranye, namun ternyata seminggu kemudian anggotanya yang membawa 'rompi oranye' ke Jambi.