Natal 2017
Polri Akan Jalin Komunikasi Dengan Ormas Keagamaan Hindari Adanya Sweeping Saat Natal
Mabes Polri akan melakukan langkah antisipasi untuk menghindari adanya aksi sweeping atribut Natal.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri akan melakukan langkah antisipasi untuk menghindari adanya aksi sweeping atribut Natal.
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengungkapkan pihaknya akan membuka komunikasi terhadap organisasi kemasyarakatan yang melakukan sweeping tersebut.
Baca: Batal Garap Poros Baru di Jawa Timur, PKS Akui Condong Dukung Gus Ipul
"Tekniknya kita lakukan langkah pendekatan kepada mereka. Sosialisasi. Di grassroot (akar rumput) banyak nggak paham," ujar Tito kepada wartawan di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (29/11/2017).
Mantan Kapolda Metro Jaya ini mengungkapkan polisi akan memberikan pengertian bahwa setiap warga negara berhak untuk melaksanakan hari raya keagamaan.
Baca: Anggota DPRD dan Pejabat Jambi Ditangkap, Sejumlah Tempat Dipasang Garis KPK
Tito berjanji polisi akan mengawal pelaksanaan perayaan Natal dan Tahun Baru secara optimal.
"Hari besar agama lain juga bebas kita laksanakan. Hari besar natal juga berikan perlindungan pelayanan, termasuk tahun baru juga," jelas Tito.
Baca: Soal Letusan Gunung Agung, Jokowi: Malah Dapat Tontonan Tambahan, Atraksi Gunung Berapi
Pada tahun ini, Polri kembali menggandeng TNI, ormas keagamaan seperti Anshor dalam rangka mengamankan hari raya Natal.
Seperti diketahui tahun lalu ada aksi massa dari FPI mendatangi sedikitnya tujuh pusat perbelanjaan di Surabaya.
Baca: Jokowi Berencana Laporkan Piringan Hitam Metallica Pemberian PM Denmark Kepada KPK Pekan ini
Aksi tersebut diklaim sebagai upaya mensosialisasikan fatwa MUI.
Di depan sejumlah mal, massa menuntut agar manajemen mal tidak memaksa karyawan yang beragama Islam mengenakan atribut Natal seperti topi Santa Claus.