Rabu, 1 Oktober 2025

Kasus Dugaan Penganiaan La Gode, KontraS Minta Panglima TNI Berikan Pernyataan Sikap

La Gode diduga mengalami penyiksaan dengan luka di sekujur tubuhnya, termasuk delapan buah gigi dan kuku kaki yang tercabut.

TRIBUNNEWS/FRANSISKUS ADHIYUDA
Kordinator KontraS, Yati 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengkritik sikap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmatyo yang dinilai terlalu sibuk memikirkan soal politik dan isu-isu nasional.

Hal itu didasari KontraS, karena Panglima Gatot tidak mengkoreksi kinerja anak buahnya di lapangan.

Terlebih kasus yang terjadi di Pulau Taliabu, Maluku Utara dimana La Gode korban penyiksaan ditemukan tewas di kantor Pos Satuan Tugas Operasi Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Opspamrahwan) Batalyon Infanteri Raider Khusus 732/Banau (BKO).

La Gode diduga mengalami penyiksaan dengan luka di sekujur tubuhnya, termasuk delapan buah gigi dan kuku kaki yang tercabut.

"Panglima TNI (Jenderal Gatot Nurmantyo) seharusnya jangan sibuk hanya soal politik, jangan sibuk hanya soal nasional tapi harus memastikan bahwa sudah seberapa jauh anak buahnya di lapangan menjadi anggota yang profesional, anggota yang baik di masyarakat," kata Kordinator KontraS, Yati di kantor Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) di Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (28/11/2017).

Selain itu, Yati mencermati adanya kesalahan mekanisme hukum dari tindakan yang dilakukan kepada korban La Gode.

Pasalnya, korban diduga melakukan pencurian singkong parut (gepe), namun oleh pihak kepolisian justru La Gode dibawa ke Pos Satgas di bawah kendali TNI.

"korban ini diduga melakukan pencurian dan korban Ini sebenarnya sudah diambil oleh pihak kepolisian tetapi kenapa diserahkan kepada di pos Satgas dibawah TNI. Padahal menurut mekanisme hukum yang ada, tindak pidana kriminal itu adalah tugas kepolisian untuk melakukan penegakan hukum tapi si korban justru dibawa ke pos Satgas," papar Yati.

Untuk itu, Yati mendesak Panglima TNI Jenderal Gatot untuk melakukan mengevaluasi besar-besaran terkait penempatan Satgas di pulau-pulai kecil.

Selain itu, lanjut Yati, Gatot harus melihat bahwa penempatan pasukan Satgas di pulau-pulau kecil memberikan dampak apa kepada masyarakat.

Baca: Jokowi Akan Bertemu 4 Mata dengan Khofifah, Apa Saja yang Akan Dibicarakan?

Baca: Dokter RSCM: Kondisi Syaraf Setya Novanto Masih Baik

"harusnya Panglima TNI juga melakukan evaluasi besar-besaran Apakah penempatan Satgas di pulau-pulau kecil itu sesuatu yang relevan atau tidak. Tentunya harus ada evaluasi apakah Satgas itu memberikan dampak yang buruk atau yang baik terhadap masyarakat," jelasnya.

KontraS bersama dengan LBH Maromoi, Maluku Utara saat -ini tengah melakukan pendampingan hukum terhadap lbu YN, istri dari Alm La Gode (korban penyiksaan hingga tewas) yang terjadi di Pulau Taliabu, Maluku Utara pada tanggal 24 Oktober 2017 Ialu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved