Jumat, 3 Oktober 2025

Erupsi Gunung Agung

Ini 5 Fenomena Alam yang Terjadi di Sekitar Gunung Agung

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebut Gunung Agung masuk fase erupsi magmatik hingga Senin (27/11/2017).

TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA
Kepulan asap dan abu vulkanik berwarna merah menyala menyembur dari kawah Gunung Agung terlihat dari Desa Bunutan Dusun Gulinten, Karangasem, Bali, Senin (27/11/2017). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menaikkan status Gunung Agung dari level siaga ke awas setelah terjadinya peningkatan letusan dengan semburan asap dan abu vulkanik hingga ketinggian 3.400 meter. TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA 

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengimbau masyarakat yang berada di sekitar Gunung Agung menjauhi lokasi bencana erupsi.

Menurut Sutopo, selain bahaya erupsi yang terus meningkat, juga ada ancaman banjir lahar hujan (banjir lahar dingin) karena hujan di sekitar Gunung Agung yang akan terus meningkat.

"Saat ini Bali sudah masuk musim hujan. Waspadai banjir lahar hujan. Jangan beraktivitas di radius berbahaya dan sekitar sungai," ujar Sutopo, Senin (27/11/2017).

Sutopo menerangkan, material piroklastik erupsi Gunung Agung akan terus bertambah.
Apalagi curah hujan akan meningkat selama musim hujan.

Otomatis potensi banjir lahar hujan pun akan meningkat. Karena itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di sungai.

"Masyarakat sekitar Gunung Agung agar waspada dari ancaman banjir lahar hujan. Jika hujan di bagian hulu, segera menyingkir dari sekitar sungai," ujar Sutopo.

Saat ini, kata Sutopo, banjir lahar hujan sudah terjadi di beberapa tempat di lereng Gunung Agung.

Karena itu, kawasan di radius 8-10 kilometer Gunung Agung harus bebas dari aktivitas masyarakat.

"Hujan akan meningkat. Jangan melakukan aktivitas di sekitar sungai. Radius 8-10 kilometer harus kosong dari aktivitas, warga yang berada di radius bahaya ini harus mengungsi. Jangan malah menonton letusan di dekat Gunung Agung," kata dia.

3. Sejumlah titik terjadinya lahar dingin jadi tontonan warga di dua wilayah ini

Kemarin, lahar dingin melanda lahan pertanian sejumlah warga di sekitar lereng Gunung Agung.

Lahar dingin diketahui sudah mulai muncul sejak Minggu (26/11/2017) malam hingga Senin pagi.

Peristiwa aliran lahar dingin ini terjadi di sekitar sungai yang berhulu di kaki Gunung Agung, seperti Tukad Yeh Sah di Desa Batu Sesah, Rendang, dan Sungai Liligundi di Banjar Liligundi, Bebandem, kemudian terus mengalir sampai Tukad Unda di Klungkung.

Aliran lahar dingin juga mengalir di kawasan tambang pasir di Desa Ban, Selat, Duda Utara, Sebudi, dan Amerta Bhuana.

Lahar dingin yang mirip banjir lumpur itu pun menjadi tontonan warga sekitar.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved