BNPT Terus Bersinergi Pencegahan Terorisme Terprogram dan Berkesinambungan
Kondisi ISIS di Irak dan Suriah sudah mulai melemah, akan tetapi harus tetap waspada, karena mereka akan terus berupaya mencari wilayah-wilayah baru
“Masing-masing kabupaten/kota ini diambil 5 kecamatan dan masing-masing kecamatan diambil 5 desa/kelurahan. Dan masing-masing desa/kelurahan diambil 12 responden. Adapun total jumlah responden sebanyak 9.600 orang,” kata Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir.
Lebih lanjut menurutnya, kegiatan ini dilaksanakan oleh BNPT kerjasama dengan FKPT, The Nusa Institute, Daulat Bangsa dan Kementerian Agama. Survei Nasional ini merupakan policy research yang mengahasilkan data secara kuantitatif, tentang peta potensi radikalisme di 32 provinsi.
“Dan itu mencakup mengenai dimensi pemahaman, sikap dan tindakan, peta daya tangkal masyarakat terhadap radikalisme di 32 provinsi serta potret efektifitas program FKPT yang ada di 32 provinsi di Indonesia,” ujarnya.
Alumni Akmil tahun 194 ini kembali menjelaskan bahwa survei ini dilaksanakan mulai bulan Maret hingga November 2017 yang mana survei ini bukanlah survei yang sederhana karena melibatkan berbagai level baik dari jenjang pemerintah yang terdiri dari ribuan orang dengan profil dan karakter yang berbeda-beda.
“Jadi kami melakukan survei ini untuk mengetahui bagaimana kondisi riil tingkat potensi radikalisme dan kemampuan-kemampuan apa yang sudah dimiliki masyarakat sebagai daya tangkal mereka terhadap pengaruh radikalisme,” kata mantan Sekretaris Utama (Sestama) BNPT ini.
Pejabat BNPT lainnya yang turut hadir dalam acara tersebut yakni Deputi II bidang Peninakan dan Pembinaan Kemampuan, Irjen Pol. Arief Dharmawan dan Direktur Konvensi dan Perangkat Hukum Internasional, Brigjen TNI (Mar) Yuniar Lutfie serta para perwakilan dari 32 K/L yang menjadi mitra BNPT terkait dalam penaggulangan terorisme.