Erupsi Gunung Agung
Hari Ini, 51 Penerbangan Pesawat Dibatalkan dari Bandara Lombok
Sebanyak 51 pergerakan pesawat dibatalkan dari Bandara Lombok Praya, Minggu (26/11/2017).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Sebanyak 51 pergerakan pesawat dibatalkan dari Bandara Lombok Praya, Minggu (26/11/2017).
Pembatalan penerbangan ini baik sejak pagi maupun saat diputuskan untuk ditutup hingga Senin (27/11/2017) pukul 06.00 WITA karena bandara terdampak abu vulkanik dari erupsi Gunung Agung, Bali.
"Total flight mengalami dampak mulai pagi dan setelah diterbitkannya Notice to Airmen (Notam) ada 51 pergerakan pesawat yang mengalami dampak dari Lombok," ujar General Manager Bandara Internasional Lombok Praya PT Angkasa Pura I (Persero) I Gusti Ngurah Ardita ketika diwawancarai Kompas TV, dalam Kompas Petang, Minggu (26/11/2017).
Pembatalan penerbangan mulai terjadi setelah pukul 11.00 WITA, yakni saat Garuda Indonesia menyatakan pembatalan penerbangan (cancel flight).
Baca: PDIP Menolak Manuver Emil Dardak Disamakan dengan Jokowi
Pembatalan penerbangan oleh maskapai Garuda Indonesia dilakukan untuk seluruh tujuan dari dan ke Lombok.
Kemudian AirAsia Indonesia, dari Kuala Lumpur terdapat 2 penerbangan dibatalkan.
"Yang lain mulai start jam 11 sampai dengan diterbitkan Notice to Airmen (Notam) penutupan Bandara, masih ada yang beroperasi. Ini tentu atas perimbangan pihak Airlines," ujar I Gusti Ngurah Ardita.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, sepanjang hari ini terjadi pergerakan pesawat di Bandara Internasional di Lombok adalah 104 pergerakan.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan menyatakan Bandara Internasional Lombok ditutup untuk sementara mulai Minggu (26/11/2017) sejak pukul 16.15 WIB.
Pasalnya, bandara terdampak abu vulkanik dari erupsi Gunung Agung, Bali.
Baca: Bandara Lombok Ditutup Pasca-Erupsi Gunung Agung
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso mengatakan, abu vulkanik sebenarnya belum ditemukan di lingkungan Bandara Lombok.
Tetapi sudah menutup jalur udara dari dan menuju bandara tersebut.
Karenanya, abu vulkanik itu sangat rawan mengganggu aktivitas penerbangan melalui Bandara Lombok.