Peneliti Formappi: Pengganti Novanto Harus Figur Berintegritas
Padahal DPR, Lucius mengingatkan, memiliki tugas meringankan beban berpikir masyarakat, seperti terkait kebutuhan hidup.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti senior Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI) Lucius Karus mengatakan, DPR periode 2014-2019, atau di bawah kepemimpinan Setya Novanyo, selalu dekat dengan narasi negatif, efek banyaknya perkara.
"Narasi-narasi itu bukan sekadar hasil dari kelatahan kita yang cenderung untuk berpikir negatif, tetapi tentang DPR, yang buruk, negatif, minus, itu kosakata hidup. Narasi-narasi itu sesuai dengan apa yang mereka (para wakil rakyat) tunjukkan," kata Lucius dalam keterangan tertulisnya.
Padahal DPR, Lucius mengingatkan, memiliki tugas meringankan beban berpikir masyarakat, seperti terkait kebutuhan hidup.
Baca: Postingan Terakhir Mahasiswi UINSA yang Tewas Kesetrum Bikin Sedih, Sempat Tulis Ini
"Sayangnya yang terjadi justru yang sebaliknya. Alih-alih mengurangi beban masyarakat untuk berpikir, DPR justru memperberat beban masyarakat," ujarnya.
Kini, menurut Lucius, citra parlemen semakin terpuruk imbas kasus yang meninpa Ketua DPR Setya Novanto. Kasus dugaan korupsi KTP Elektronik, seperti terangkum dalam dakwaan KPK, tak hanya melibatkan Setya Novanto.
"Penahanan Novanto selain mengakibatkan harkat dan martabat DPR tercoreng, tetapi juga seharusnya mengonfirmasi bahwa jabatan pimpinan di DPR sama sekali tak terkait langsung dengan kualitas personal seseorang," kata Lucius.
Lucius mengatakan, salah satu sebab rendahnya kinerja DPR, termasukmenurunnya kepercayaan terhadap DPR, sedikit banyak muncul dari sepak terjang pimpinan DPR.
"Selain kegagalan mereka untuk melakukan koordinasi di internal, pimpinan DPR saat ini juga terlalu banyak terjebak dalam kesibukan," ungkapnya.
Kendati demikian, menurut Lucius, parlemen masih bisa berbenah. Caranya, Lucius melanjutkan, bisa dimulai dari penggantian Setya Novanto sebagai Ketua DPR.
"Saya kira harus ada evaluasi terhadap laku empat pimpinan DPR yang lain, yang juga walaupun masih mengenakan jas mewah pimpinan, tetapi turut serta menyumbang buruknya wajah DPR di hadapan publik," kata Lucius.
Keputusan DPR di penghujung tahun ini dengan memastikan pengganti Setya Novanto adalag figur yang berintegritas, suka kerja. Lucius optimistis, akan mampu melahirkan harapan bagi DPR khususnya dan publik umumnya untuk memasuki tahun 2018 dengan semangat baru.