Korupsi KTP Elektronik
ICW Sarankan Pengganti Novanto Tak Terjerat Isu Korupsi
Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta Partai Golkar agar selalu berhati-hati dalam menunjuk kadernya untuk menggantikan posisi Setya Novanto sebaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta Partai Golkar agar selalu berhati-hati dalam menunjuk kadernya untuk menggantikan posisi Setya Novanto sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI).
ICW meminta pengganti Setya Novanto tidak memiliki rekam jejak terkait kasus korupsi.
Pasalnya, dari data ICW, selama 18 bulan kepemimpinan Setya Novanto, ada 16 kader Partai Golkar yang terjerat dan berurusan dengan kasus korupsi.
Baca: Surat Juru Masak Beri Petunjuk Menu Makanan Terakhir Adolf Hitler
Untuk itu, ICW menilai, isu korupsi menjadi permasalahan utama di internal Partai Golkar.
Hal tersebut disampaikan Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW, Donal Fariz dalam diskusi di kantor ICW Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (21/11/2017).
"Kami merekomendasikan pimpinan DPR yang baru tidak punya track record (rekam jejak) dalam isu korupsi," jelas Donal Fariz.
Untuk itu, Donal menyarankan agar Partai Golkar lebih selektif dalam memilih pengganti Setya Novanto.
Selain itu, diharapkan tak cuma citra Partai Golkar yang berubah.
Baca: Partai Golkar Disarankan Gelar Munaslub Untuk Cari Pengganti Setya Novanto
Namun, kata Donal, citra DPR yang terlanjur rusak akibat keterlibatan Setya Novanto dalam kasus korupsi e-KTP dapat segera diperbaiki oleh penggantinya.
"Belajar dari pengalaman sebelumnya, penting bagi Golkar berhati-hati mengusulkan siapa yang jadi ketua DPR. Sebab, ini bukan hanya jadi beban pertaruhan Golkar, melainkan juga urusan publik. Golkar harus selektif," papar Donal Fariz.(*)