Pilgub Jawa Timur
Tak Ingin Punya Kader Kutu Loncat, PDI Perjuangan Resmi Pecat Emil Dardak
Untuk itu sebagai partai politik berdasarkan usulan bidang hormatan, DPP PDI Perjuangan memberikan sanksi pemecatan.
Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjelaskan, setiap kader yang lahir dari partainya dibentuk dengan kepemimpinan yang berjenjang.
"Nah PDIP Perjuangan bukan punya tradisi loncat-loncat seperti itu, tetapi setiap jenjang jabatan memerlukan dukungan mentalitas, dukungan pengalaman, dukungan kedewasaan dalam politik sehingga Pak Emil Dardak telah mengambil pilihan itu," kata Hasto disela pelantikan Baguna PDI Perjuangan di Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (23/11/2017).
Baca: Pertarungan Khofifah Vs Gus Ipul Dalam Pilkada Jawa Timur Akan Ditentukan Pendampingnya
Untuk itu sebagai partai politik berdasarkan usulan bidang hormatan, DPP PDI Perjuangan memberikan sanksi pemecatan.
"(Pemecatan) seketika ketika yang bersangkutan sudah mendapat dukungan dari partai lain ini merupakan tindakan disiplin setiap partai melakukan tersebut karena pakai ini dibangun bukan karena untuk kepentingan pribadi," katanya.
Baca: Khofifah Vs Gus Ipul, Pertarungan Ide dan Program
Hasto juga mengakui bahwa Emil sempat bertemu dengan dirinya dan membicarakan soal pinangan Khofifah Indar Parawansa menjadi calon wakil gubernur Jawa Timur.
Saat bertemu, Hasto langsung meminta klarifikasi dari Bupati Trenggalek tersebut.
"Yang bersangkutan datang masih agak bimbang, masih akan merasa di peta konflik. Dalam kunjungan itu dan kami hormati pilihan itu dan ketika sudah memilih, tentu saja posisi politiknya berbeda PDIP Perjuangan," kata Hasto.
Baca: Setya Novanto Dilaporkan HMPI ke MKD DPR
Emil diketahui didukung tujuh partai yaitu koalisi PDIP, Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PPP dan Hanura saat maju sebagai Bupati Trenggalek pada Pilkada serentak 2015.
Namun, kini dirinya diusung Demokrat dan Golkar sebagai calon wakil gubernur Jatim mendampingi Khofifah.
Sementara itu pesaingnya, Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas didukung oleh PDIP dan PKB.