Pilgub Jawa Timur
Siapa Calon Pengganti Khofifah, Sangat Pas Kepala Daerah dari Luar Pulau Jawa
Hendri Satrio menyarankan pengganti Khofifah memiliki kriteria pekerja keras, sosok Islami, dan dikenal berhasil dalam berbagai program sosial.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keputusan strategis bagi karir politik akan diambil Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang akan maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018 mendatang.
Dengan demikian Khofifah harus mundur sebagai Menteri Sosial di Kabinet Kerja Joko Widodo - Jusuf Kalla.
Siapakah sosok yang tepat mengisi kursi kosong yang ditinggalkan Khofifah?
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio menyarankan pengganti Khofifah memiliki kriteria pekerja keras, sosok Islami, dan dikenal berhasil dalam berbagai program sosial.
"Sangat pas bila tidak dari Jawa untuk memperkuat suara dari luar Jawa untuk Jokowi," ujar Hendri Satrio kepada Tribunnews.com, Rabu (22/11/2017).
Apalagi kata dia, bila pengganti Khofifah sebagai Menteri Sosial diambil dari kepala daerah. Itu bisa menjadi nilai tambah bagi Jokowi.
Kandidat Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa segera melaporkan terkait pengunduran dirinya secara resmi kepada Presiden Joko Widodo.
“Saya akan segera menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Bapak Presiden bahwa amanat, mandat yang beliau percayakan kepada kami sebagai Menteri Sosial,” ujar Khofifah usai menerima surat rekomendasi dari Partai Golkar di DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (22/11/2017).
Baca: Jimly: Secara Etika Khofifah Harus Mundur dari Kabinet
Khofifah juga akan menyerahkan surat tertulis perihal dirinya akan mundur sebagai menteri sosial.
Lantaran sudah dua partai pengusung yang telah menetapkan keputusannya untuk mendukung dirinya bersama Bupati Trenggalek, Emil Dardak untuk maju dalam Pilgub Jawa Timur tahun depan.
Menurut Khofifah, dari dua partai pengusung tersebut, dirinya dan Emil Dardak telah mendapatkan 24 kursi di DPRD dan telah memenuhi syarat maju sebagai Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur kepada KPUD Provinsi Jawa Timur.
“Kami akan menyampaikan pemberitahauan tertulis kepada Presiden bahwa dari beberapa partau pengusung telah memberikan rekomendasi dan penetapan yang sudah absah ini dari Partai Demokrat dan Partai Golkar yang kalau dijumlah kursinya sudah 24 kursi, artinya itu sudah bisa dijadikan prasyarat untuk mendaftarkan kepada KPUD,” kata Khofifah.
Setelah dari Partai Golkar, Khofifah mengaku dirinya akan melakukan silaturahmi dengan partai pengusung lainnya, seperti Partai NasDem, PPP dan Hanura.
“Tapi kami akan terus melanjutkan silaturahim dengan partai pengusung lain,” kata Ketua Umum PP Muslimat NU itu.(*)