Korupsi KTP Elektronik
JK, Akom dan Airlangga Sosok Tepat Pengganti Setya Novanto
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, ada 3 calon kriteria kandidat pengganti Setya Novanto.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar memang harus segera mengganti Ketua Umumnya melalui mekanisme Munaslub setelah Setya Novanto dijadikan tersangka dan ditahan di Rutan KPK, Minggu (19/11/2017) malam.
Menurut Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, ada 3 calon kriteria kandidat pengganti Setya Novanto.
Pertama, sosok itu adalah Wakil Presiden dan mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla (JK).
"Yang senior dan ada di pemerintahan, bila ini dipilih sosok JK yang akan dipilih," ujar Hendri Satri, yang juga Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) itu kepada Tribunnews.com, Senin (20/11/2017).
Kedua adalah perpanjangan hasil Munas Bali, dan merupakan pesaing Setya Novanto bertarung untuk Golkar 1, yakni Ade Komarudin.
Baca: Munaslub Golkar Bisa Digelar Jika 25 DPD Tingkat I Mengusulkan
"Nah bila ini maka Akom paling berpeluang karena peringkat 2 saat itu," katanya.
Ketiga adalah sosok muda tapi berada di pemerintahan, yakni Airlangga Hartarto.
Menurutnya, kalau menjadi syaratnya dekat dengan pemerintah, sosok yang tepat dipilih adalah Airlangga yang kini menjabat sebagai Menteri Perindustrian.
"Tiga orang itu yang paling berpeluang, dan ketiganya pun loyalis Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ditahannya Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto oleh KPK, enggan ditanggapi terbuka oleh para politikus Golkar.
Para politikus meminta mekanisme internal Golkar digelar untuk mencari pengganti ketua umum.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Ade Komarudin, menilai yang bisa menggelar penggantian ketua umum adalah dewan pimpinan daerah Golkar.
"Semua pimpinan daerah tingkat 1 pasti dapat menyadari bahwa keadaan ini sudah amat memprihatinkan dan harus ada jalan keluar yang dilakukan secara konstitusional," ucap Ade.
Sementara Wakil Presiden Jusuf Kalla hanya mengomentari proses hukum mengenai Setya Novanto. Namun, ia enggan menanggapi situasi internal Partai Golkar.
Seperti diberitakan, kini Ketua Umum Golkar Setya Novanto ditahan KPK karena statusnya sebagai tersangka kasus korupsi KTP elektronik.