Reshuffle Kabinet
Tjahjo Kumolo Sebut Reshuffle Kabinet Dilakukan Awal 2018
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa merupakan menteri yang berpotensi diganti.
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, mengatakan pemerintah akan merombak atau mereshuffle Kabinet Kerja Jilid III pada awal tahun 2018.
Menurut dia, reshuffle kabinet itu dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada menteri mencalonkan diri di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa merupakan menteri yang berpotensi diganti.
Hal ini karena Khofifah kemungkinan besar akan maju di Pilkada Jawa Timur.
"Ibu Khofifah sudah yakin maju Pilgubkan, pasti diganti. Soal pengganti siapa? Hak presiden," tutur Tjahjo, kepada wartawan, setelah menghadiri acara Dikreg XLIV Sesko TNI Tahun 2017 di Sesko AD, Kota Bandung, Senin (13/11/2017).
Sampai saat ini, dia mengaku baru Khofifah saja yang sudah menunjukkan keinginan untuk maju di Pilkada serentak 2018. Sementara itu untuk menteri-menteri lainnya belum diketahui.
Baca: Perkumpulan Alumni Canisius 86 Akui Ananda Sukarlan Walk Out ketika Anies Pidato
"Yang tahu yang mau nyalon gubernur. Kecuali yang bersangkutan, tidak ada yang mau mundur duluan tidak ada," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa hampir dipastikan maju pada Pilkada Jawa Timur 2018.
Kabar mundurnya Khofifah menguat, setelah diusung empat partai politik untuk maju, yakni Partai Demokrat, Partai Golkar, NasDem, dan PPP.
Namun, hingga kini, Khofifah masih belum mundur dari jajaran menteri kabinet kerja. Khofifah memang masih memiliki waktu sampai tanggal pendaftaran calon kepala daerah, yakni 6 Januari 2018.
"Nanti lah. Kalau kita sudah semuanya persiapan, akan kita komunikasikan ya," ujar Khofifah di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/11/2017).
Beberapa nama dikabarkan bakal menjadi pasangan Khofifah di Pilgub Jatim 2018,antaranya Bupati Bojonegoro Suyoto, Bupati Ponorogo Ipong Muchlisson, dan mantan Bupati Lamongan Masfuk.