Korupsi KTP Elektronik
Polri: Kasus Meme Setya Novanto Lebih Mudah Dibanding Kasus Novel Baswedan
Gerak cepat Polri dalam menangani kasus ini mendapatkan pertanyaan dari publik.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, masih mangkrak meski telah 200 hari lebih kasus ini berjalan.
Hingga kini polisi belum menemukan dalang serta pelaku penyerangan terhadap Novel.
Sementara itu, Polri melalui Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mampu menangani kasus penyebaran meme Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Setya Novanto, dengan cepat.
Dalam selang 21 hari setelah laporan pihak Setya Novanto pada 10 Oktober, pihak kepolisian berhasil menangkap kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dyann Kemala Arrizqi, yang juga mengunggah meme tentang Setya Novanto.
Gerak cepat Polri dalam menangani kasus ini mendapatkan pertanyaan dari publik.
Di sisi lain, Polri belum juga mampu menunjukkan perkembangan dalam kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan.
Baca: Pengganti Panglima TNI Harus Sosok yang Tidak Mencari Panggung Politik
Menanggapi kritikan tersebut, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, mengatakan bahwa tingkat kesulitan pada kasus Novel dan meme Setya Novanto sangat berbeda.
"Sekali lagi bahwa kalau mengatakan masyarakatnya ini kok cepat ini kok cepat, beda sekali ya. Kasus meme itu gampang sekali diungkap, tetapi kasus yang lain (kasus Novel) dengan bukti yang minim juga sangat susah untuk diungkap," ujar Setyo kepada wartawan di Mabes Polri, Jln Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (7/11/2017).
Setyo mengatakan bahwa saat ini penyidik Polri telah berusaha keras untuk mengungkap kasus Novel Baswedan. Termasuk mengungkap sketsa wajah pelaku dan berbagai bukti lainnya.
Bahkan, dirinya mengungkapkan pihak kepolisian sampai menurunkan 150 personel gabung Polda Metro Jaya dan Mabes Polri untuk memecahkan teka-teki kasus Novel Baswedan.
"Saya ingin katakan bahwa penyidik tetap berusaha keras untuk mengungkap. Tentang berhasil dan tidaknya kan kita tergantung dari berbagai faktor," ujar Setyo.