Wakil Ketua DPR Minta Calon Pemimpin Jangan Hanya Kejar Popularitas
Tetapi, calon pemimpin harus membaktikan dirinya untuk bangsa Indonesia, jangan hanya mengejar popularitas saja.
TRIBUNNEWS.COM, KARANG ANYAR - Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menilai pada era reformasi semua orang bisa menjadi pemimpin di tingkat nasional dan lokal.
Tetapi, calon pemimpin harus membaktikan dirinya untuk bangsa Indonesia, jangan hanya mengejar popularitas saja.
"Saya harap calon pemimpin jangan kerja hasil survei namun harus menunjukkan darma bhakti bagi bangsa dan negara Indonesia," kata Taufik dalam acara pembukaan Jambore Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) wilayah Jawa Tengah, di Karang Anyar, Minggu (22/10/2017).
Baca: Bakal Dibongkar, Restoran Rindu Alam Akan Diubah Jadi Begini
Taufik menuturkan di era reformasi, yang ada peran besar Muhammadiyah, menjadikan setiap orang bisa menjadi presiden dan kepala daerah karena munculnya kebebasan serta persamaan tiap orang dalam berpolitik.
Waketum PAN itu mengingatkan ada hal-hal yang harus dipegang teguh calon pemimpin yaitu meneladani sifat Nabi Muhammad seperti Sidiq (benar), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (menyampaikan), dan Fatonah (cerdas).
"Calon pemimpin harus Siddiq, Amanah, Tabligh, dan Fatonah serta jangan bersikap 'sok' berkuasa dan jangan menjadi pemimpin karbitan," ujar Taufik dalam keterangan tertulis.
Taufik menuturkan di setiap pergerakan republik ini, Muhammadiyah selalu ikut serta dalam perjuangan kebangsaan hingga memberikan andil dalam lahirnya reformasi melalui Amien Rais yang merupakan tokoh organisasi tersebut.
Baca: Hasil Survei PolMark 44,3 Persen Ingin Jokowi Kembali Jadi Presiden
Karena itu, Taufik mengatakan saat ini tinggal kembali pada diri kader Muhammadiyah dan Pemuda Muhammadiyah, apakah hanya mau menjadi penonton, ataukah kita mau menjadi garda terdepan dalam meningkatkan reformasi.
"Pemuda Muhammadiyah harus menjadi pemimpin, apakah itu Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota, Wakil Walikota, bahkan menjadi Presiden atau Wakil Presiden. Karena itu kita tidak boleh menjadi penontan dan pelengkap penderita namun harus memberikan apa yang kita miliki untuk bangsa Indonesia," ujarnya.
Taufik mengingatkan kepada KOKAM dan Pemuda Muhammadiyah untuk ambil bagian memberikan kemampuannya kepada bangsa Indonesia.
Baca: Muzani Ungkap Alasan Gerindra Tolak Densus Tipikor
Selain itu dia mengingatkan agar serta mewaspadai pihak-pihak yang hilang ketika Muhammadiyah menyuarakan reformasi namun setelah itu muncul menjadi mafia beras, mafia garam.
Dalam kesempatan itu, dia juga mendorong agar kader KOKAM mengedepankan Trilogi KOKAM yaitu menjaga ukhuwah islamiyah, menjaga NKRI, dan menggembirakan kehidupan kemanusiaan serta kebangsaan harus digerakkan oleh setiap personel KOKAM.
Apel Siaga Jambore KOKAM wilayah Jawa Tengah dihadiri 5.000 anggota KOKAM dari seluruh Jawa Tengah, di Alun-Alun Kabupaten Karang Anyar, Minggu.
Hadir dalam acara itu Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Danil Anzar Simanjuntak, Bupati Karang Anyar Juliyatmono dan sejumlah tokoh Muhammadiyah di Karang Anyar.