Jumat, 3 Oktober 2025

Fahri Hamzah: Sudahlah, Gak Usah Ngomongin Ahok Lagi, Dia Sudah Jadi Narapidana

"K‎alau saya menyarankan, kita nggak usah ngomong Ahok lagi lah dulu. Berhenti aja‎," ujar Fahri di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat,

Repro/KompasTV
Fahri Hamzah. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi PKS Fahri Hamzah menanggapi hasil survei Indikator yang salah satu hasilnya menempatkan Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) menjadi unggulan pendamping alias calon wakil presiden untuk Joko Widodo dalam pemilihan presiden 2019 mendatang.

Menanggapi survei tersebut Fahri menyarankan untuk tidak membicarakan Ahok lagi.

"K‎alau saya menyarankan, kita nggak usah ngomong Ahok lagi lah dulu. Berhenti aja‎," ujar Fahri di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (13/10/2017).

Fahri menilai Indonesia harus memiliki konsep kepemimpinan yang tidak menjadi beban bangsa.

Baca: Jika Ingin Masuk Politik Setelah Pensiun, Pintu Golkar Terbuka untuk Jenderal Gatot Nurmantyo

Karena berbicara konteks sekarang masih banyak masalah membelit Ahok yang belum tuntas.

"Jadi yang sudah jadi beban, sudahlah. Jadi kita maju ke depan tanpa beban. Kita maju dengan sayap yang ringan, dan tidak basah, sehingga mudah dikepakan, maka Garuda kita terbang tinggi ke angkasa tanpa beban. Sebaiknya seperti itu," katanya.

Fahri menduga saat ini ada pihak pihak yang tidak puas dengan putusan pengadilan yang memenjarakan Ahok serta hasil Pilkada yang membuat Ahok tersingkir.

Oleh karenanya kemudian dimunculkan kembali nama Ahok dalam konstelasi politik.

Menurut Fahri, Indonesia masih banyak memiliki tokoh tokoh yang layak untuk menjadi pemimpin.

Tokoh yang bekerja namun tanpa banyak bicara baik itu yang sekarang berada di dalam negeri maupun luar negeri.

Oleh karena itu menurutnya, Ahok sebaiknya tidak dibicarakan lagi.

‎"Sudahlah, enggak usah diomongin lagi lah. Orang juga lagi menjalani masa dia sebagai, mohon maaf ini tidak etis, enggak enak disebut, tapi disebutnya kan narapidana. Jadi itu sudahlah. Indonesia ini banyak sekali jagoannya. Itulah maksud dari reformasi 19 tahun yang lalu," pungkasnya..

‎Sebelumnya Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo paling diunggulkan menjadi calon wakil presiden bagi Joko Widodo pada Pemilu 2019.

Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada 17-24 September 2017. Pada survei ini, responden ditanya tentang siapa yang paling pantas mendampingi Jokowi selaku presiden petahana pada Pemilu 2019.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved