Erupsi Gunung Agung
BNPB: Jangan Terobos Zona Berbahaya Gunung Agung
Jika sebelumnya masyarakat lokal yang menerobos zona larangan hingga ke puncak kawah kemudian mengunggah di media sosial.
Mereka menggunakan logika spiritual.
Selain itu juga ingin mendoakan agar gunung tidak meletus.
"Namun sayang, disebarluaskan ke media sosial sehingga menimbulkan keresahan masyarakat,' tutur Sutopo.
Adanya sebagian masyarakat tetap nekat menerobos ke puncak gunung meski berbahaya, kata Sutopo, juga ada di gunung lain.
Tahun 2007 saat Gunung Kelud status Awas, tokoh masyarakat setempat nekat masuk ke zona berbahaya dan membawa sesaji melakukan spiritual dengan maksud berkompromi dengan arwah Lembu Suro yang diyakini bersemayam di dalam kawah Gunung Kelud.
Di Gunung Sinabung, ada warga yang menerobos ke zona berbahaya karena akan melakukan ziarah leluhurnya.
Begitu juga ada yang nekat untuk melihat gunung dari dekat dan mendokumentasikan.
Tiba-tiba terjadi letusan disertai awan panas sehingga menyebabkan 17 orang meninggal dunia pada 11/2/2014.
"Jika terjadi letusan, suhu lava pijar yang keluar dari kawah sekitar 700 - 1.200 derajat celsius. Begitu juga awan panas dengan kecepatan sekitar 200 - 300 kilometer per jam dengan temperatur mencapai 600 - 800 derajat celsius. Ini sangat mematikan bagi orang yang ada di dekatnya," ungkap Sutopo
Ia mengingatkan masyarakat dilarang memasuki zona berbahaya di Gunung Agung.
Meskipun, secara visual kelihatannya aman karena tanda-tanda letusan belum tampak.
Namun di dalam gunung masih bergolak.
Dorongan magma ini tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Tapi terekam dalam instrumentasi yang dipasang oleh PVMBG.
"Janganlah mengambil gambar dan video lalu disebarluaskan ke media sosial. Tindakan ini membuat bingung dan resah masyarakat. Tak ada manfaatnya dengan mengunggah ke media sosial," ujar Sutopo.
Sutopo mengatakan aparat akan memperketat penjagaan agar masyarakat tidak menerobos zona berbahaya.
Ia menuturkan tidak mungkin semua wilayah di sekeliling Gunung Agung dijaga aparat sepanjang hari.
Perlu kerjasama semua pihak.
"Sekali lagi, jangan menerobos zona berbahaya yaitu di radius 9 km dari puncak kawah dan 12 km di sektor utara - timur laut dan tenggara - selatan - barat daya dari puncak kawah Gunung Agung. Biarlah Gunung Agung punya gawe. Yang penting kita semua selamat," ujarnya.