Gatot Nurmantyo Disebut Berpotensi Jadi Lawan Berat Prabowo dan Jokowi di Pilpres 2019
Hal itu diungkapkannya melihat elektabilitas Panglima TNI yang terus meningkat hingga 2,8 persen.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus pendiri Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti menyatakan Presiden Joko Widodo tak akan tertarik bersanding dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam Pilpres 2019.
Hal itu diungkapkannya melihat elektabilitas Panglima TNI yang terus meningkat hingga 2,8 persen.
"Jokowi terihat tidak tertarik menggandeng Gatot karena dengan terus meningkatnya elektabilitas, Panglima TNI berpotensi berhadap-hadapan dengan Jokowi," kata Ray saat ditemui di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (5/10/2017).
Baca: Nikita Mirzani Minta Maaf Pada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
Ray justru melihat Gatot cocok disandingkan dengan Ketua MPR RI saat ini Zulkifli Hasan yang terus turun ke masyarakat akhir-akhir ini.
"Dalam satu tahun terakhir keduanya sama-sama sering turun ke masyarakat," ujar Ray.
"Tetapi kita belum tahu apakah setelah pensiun dari kedinasan TNI elektabilitas Gatot Nurmantyo akan terus naik," Ray menambahkan.
Ray juga menjelaskan Gatot berpotensi menyingkirkan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam persaingan dengan Jokowi di Pilpres 2019 lantaran elektabilitasnya yang terus stagnan 30 persen.
Namun Ray tidak menjelaskan lebih lanjut seperti apa potensi Gatot di Pilpres 2019.
Survei Median
Sebelumnya, hasil survei Media Survei Nasional (Median) menyebutkan, Jokowi masih menjadi kandidat terkuat dan idaman rakyat Indonesia di Pilpres 2019.
"Dari 10 tokoh nasional yang ada, posisi Jokowi tetap teratas dengan persentase sebesar 36,2 %. Sementara, Prabowo Subianto tetap menjadi pesaing terberatnya, yaitu 23,2 %," ungkap Direktur Eksekutif Median Rico Marbun di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (2/10/2017).
Namun, menurut Rico, ada hal menarik dari hasil surveinya, yakni nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih menjadi pilihan para responden, meski diketahui SBY sudah tidak dapat mencalonkan diri lagi sebagai Presiden.
"Di urutan ketiga ada nama Susilo Bambang Yudhoyono dengan suara 8,4% suara," ucap Rico Marbun.
Baca: Jika Pilpres Digelar Sekarang, Jokowi Unggul Dibanding Prabowo
Di urutan keempat ada Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dengan perolehan 4,4%, lalu ada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dengan 2,8%.
Elektabilitas Jenderal Gatot justru lebih tinggi dari Wakil Presiden Jusuf Kalla yang hanya 2,6 %.
Disusul Hary Tanoesoedibjo dengan 1,5%, Aburizal Bakrie 1,3 %, Ridwan Kamil 1,2 %, dan Tri Rismaharini 1%.
Survei ini melibatkan 1.000 responden di seluruh Indonesia, baik perempuan dan laki-laki.
Survei yang digelar selama sepekan ini menggunakan metode sampling multistage random sampling, dan proporsional atas populasi provinsi dan gender. Margin of errornya sebesar +/+- 3,1 persen, dengan tingat kepercayaan mencapai 95 persen.