Sabtu, 4 Oktober 2025

Nenek Marsiyam Si Penjual Pisang Goreng Penerima Program Keluarga Harapan

"Boleh, tidak apa-apa, dibelikan yang berkaitan dengan kebutuhan gizi, contohnya telur, susu, daging,"

Penulis: Adi Suhendi
Biro Pers Setpres
Joko Widodo 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) sangat dirasakan Marsiyam, seorang penjual pisang goreng dan seorang penerima manfaat PKH di Kota Salatiga, Jawa Tengah.

Melalui PKH pula, Marsiyam dapat bertemu dan berbincang-bincang dengan Presiden Joko Widodo saat menyerahkan PKH kepada masyarakat Salatiga, pada 25 September 2017.

Bahkan Marsiyam mendapatkan hadiah sebuah sepeda dari Kepala Negara.

Baca: Putri Jenderal AH Nasution Ingatkan Tetap Waspada Dengan Kebangkitan PKI

"Disuruh minta sepeda sama Pak Menteri untuk cucu," kata Marsiyam saat berdialog dengan Presiden dalam keterangan yang diterima wartawan dari Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Kepada Presiden, Marsiyam menyatakan bahwa sepeda tersebut akan diberikan kepada cucunya untuk sekolah.

Diketahui Marsiyam yang saat ini berusia 63 tahun tinggal bersama kedua cucunya di rumahnya di Jalan Semeru 38A, Kelurahan Kalicacing, Sidomukti, Kota Salatiga.

Guna memenuhi kebutuhan sehari-hari ketiganya, Marsiyam mencari nafkah dengan berjualan pisang goreng hasil buatannya sendiri.

Baca: Dedi Mulyadi Tak Kunjung Dapat Kepastian Dari Golkar, PDIP Pastikan Bisa Usung Sendiri

Usaha tersebut sudah dijalani Marsiyam sejak ditinggal suaminya Sungkono yang meninggal akibat penyakit stroke pada tahun 1993 silam.

Berselang 15 tahun kemudian, Marsiyam kembali ditinggal anak kandungnya Sepdiarso yang meninggal pada tanggal 12 Juli 2008 karena kecelakaan.

Tentu saja kepergian Sepdiarso menambah kesedihan Marsiyam.

Namun, Marsiyam tetap semangat menjalani hidup bersama kedua cucunya Septian Nur Wijaya dan Sevina Rizki Putri yang merupakan anak kandung dari putranya Sepdiarso.

Baca: Aziz Samual: Saya Ingatkan Kepada Pak Yorrys Agar Cukup Tidak Buat Onar di Partai Golkar

Karenanya, Marsiyam sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan pemerintah melalui PKH.

Walaupun tak bisa menghapus semua kesulitan Marsiyam, tetapi PKH membantu Ibu Marsiyam untuk terus mempunyai semangat hidup.

Saat ditanya Presiden dibelikan apa saja dana PKH yang diterima, Marsiyam menjawab dana tersebut dibelikan untuk keperluan sekolah cucunya seperti sepatu dan seragam.

"Ya itu, cuma sekolah saja, buat sekolah. Cuma buat cucu kok," ujarnya.

Belum puas dengan jawaban Marsiyam, Presiden pun kemudian menanyakan kembali pertanyaan yang sama.

"Dibelikan apa lagi?" Tanya Presiden.

"Ya apa? Nanti dipakai untuk beli gula sama garam tidak boleh, atau mie?" Ucap Marsiyam mengundang tawa hadirin.

Presiden pun kemudian menjawab dana tersebut bisa dibelikan bahan pangan yang bergizi.

"Boleh, tidak apa-apa, dibelikan yang berkaitan dengan kebutuhan gizi, contohnya telur, susu, daging," ujar Presiden.

Mendengar saran Presiden untuk membeli daging, Ibu Marsiyam kemudian menolaknya dengan alasan ia dan cucunya tidak memakan daging.

"Daging tidak mau, kalau dibelikan daging tidak mau makan," kata Marsiyam yang membuat Presiden tersenyum.

Dengan hadirnya PKH, Marsiyam yakin bahwa pemerintah hadir untuk membantu kesulitannya.

"Terima kasih, Bapak Presiden," ucap Marsiyam beserta kedua cucunya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved