Selasa, 7 Oktober 2025

Jokowi: Kalau Bukan Karena Petani, Kita Ini Mau Makan Apa?

Terkait hal ini, Presiden Joko Widodo belakangan ini menyampaikan pandangannya bahwa peningkatan kesejahteraan petani.

tribunjateng/akbar hari mukti
Jumpa pers persiapan pernikahan Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution. Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi di Solo, Minggu 17 September 2017 di Sumber Solo. Rencananya pernikahan akan digelar pada 8 November 2017 di Solo. (tribunjateng/akbar hari mukti) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo hari ini, Senin, 25 September 2017, mengunjungi dan bersilaturahmi dengan para petani yang tergabung dalam Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah (SPPQT).

Pertemuan tersebut dilangsungkan di Kantor Pusat SPPQT di Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah.

Dalam acara tersebut, Presiden berkesempatan untuk memberikan sambutan dan menyatakan sukacita untuk dapat bertemu dengan para petani yang memiliki peran penting dalam menjaga ketersediaan pangan nasional.

Baca: PVMBG Sebut Gunung Agung Alami Tren Penggelembungan

"Bertemu dengan Bapak/Ibu petani merupakan kehormatan bagi saya karena kalau bukan karena petani kita ini mau makan apa? Bangsa ini mau makan apa? Negara mana pun pasti membutuhkan makan dan orang di mana pun pasti juga butuh makan. Bahkan ke depan urusan pangan akan menjadi rebutan di seluruh negara mana pun," ujar Jokowi.

Kesejahteraan petani merupakan salah satu hal utama yang menjadi perhatian pemerintah.

Terkait hal ini, Presiden Joko Widodo belakangan ini menyampaikan pandangannya bahwa peningkatan kesejahteraan petani.

Salah satunya dapat dilakukan dengan mengelompokkan para petani ke dalam sebuah kelompok besar sehingga dapat memiliki nilai tambah dan lebih efisien dalam bekerja.

Baca: 5 Fakta Sopir GrabCar Tewas Ditikam 26 Tusukan, Firasat Korban Sampai Polisi Tembak Mati Pelaku

Hal itu kembali disampaikannya dalam pertemuan dengan SPPQT kali ini.

"Petani itu akan meningkat kesejahteraannya kalau tidak hanya berkutat di sisi produksi saja. Sebetulnya keuntungan terbesar dari pertanian itu berada pada proses bisnisnya, proses agrobisnisnya," tegas Jokowi.

SPPQT sendiri dalam operasinya sudah mengarah pada pengelompokan petani sebagaimana yang dimaksud oleh Presiden Jokowi.

Untuk memajukan kesejahteraan para petani lokal, SPPQT di antaranya melakukan sebuah program yang mereka sebut dengan "jemaah produksi".

Program tersebut dilakukan dengan mengaryakan sumber daya manusia di sekitarnya untuk dapat meningkatkan produktivitas pertanian lokal.

Cara tersebut dapat terselenggara dengan asistensi dari Kementerian Tenaga Kerja.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved