BNP2TKI Wacanakan Kirim Lagi TKI ke Timur Tengah dengan Format Baru
BNP2TKI kembali mewacanakan mengirim TKI ke beberapa negara Timur Tengah dengan format baru.
Terkait dengan masalah demand, sudah jelas bahwa Arab Saudi dan negara Timur Tengah membutuhkan TKI dari Indonesia. Mereka pun tak mau TKI dari Filipina dan negara lainnya karena TKI Indonesia ramah dan juga memiliki kultur agama yang sama.
Lantas solusinya, Nusron menyampaikan bahwa perlu ada format dan model baru penempatan TKI ke Timur Tengah terkait model penempatan. Sebelum moratoriun, pengguna jasa TKI adalah majikan, dimana TKI bekerja pada satu rumah tangga dan tinggal di situ bersama majikan. Kalau model baru sebagai solusi, pengguna jasa TKI tetap rumah tangga tapi satu pekerja tak dimiliki atau bekerja pada satu rumah tangga saja namun bisa pindah-pindah.
"Jadi dalam satu hari misalnya, TKI bekerja di satu majikan dalam waktu 4 sampai 5 jam kemudian pindah ke rumah lain. Sehingga dijamin mereka bekerja hanya 8 jam. Lebih dari itu adalah lembur," jelas Nusron.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa satu TKI nantinya bisa saja melayani lima rumah tangga. Mereka punya pilihan untuk tak tinggal di rumah majikan. Sebab yang rentan dengan masalah itu biasanya karena tinggal di rumah majikan.
"Tapi kalau ada TKI yang kesadaran sendiri mau tingal di rumah majikan ya silahkan asalkan ada perjanjian. Yang kami tawarkan sebagai solusi nantinya TKI tinggalnya di asrama atau di mess," terang Nusron.
Nusron melanjutkan, masalah penempatan juga terkait kontrak kerja. Sebelum moratorium, kontrak kerja itu adalah antara TKI dengan majikan langsung. Ini mengakibatkan kesulitan dalam mengontrol karena jika ada 500.000 TKI maka akan ada 500.000 kontrak dengan pihak yang berbeda-beda. Kemudian penanggungjawab TKI tinggal di sana pun adalah individu dengan status pembantu.
"Solusinya yang kita siapkan, adalah akan dibedakan antara pengguna dan pemegang kafil atau penanggungjawabnya. Jadi kontrak kerja nantinya dengan sarikat atau dengan agensi. Dengan demikian kalau ada masalah kita tak berhubungan dengan majikan. Kita tak berhubungan dengan 500.000 majikan karena kontraknya dengan sarikat. Sekarang ada sekitar 20 sarikat atau agen yang kita juga punya grade kualifikasinya," imbuh Nusron.
Dikatakan Nusron, pola dan sistem baru sebagai solusi pencabutan moratorium penempatan TKI ke Timur Tengah ini akan segera diujicoba di empat kota di Arab Saudi. Yakni Jeddah, Makkah, Madinah, Riyad. Ujicoba ini akan dilakukan secepatnya paling lambat akhir 2017.
"Intinya nanti TKI di timur tengah kira-kira statusnya sama dengan house keeping ataupun pekerja di hotel dan restoran. Semacam semi professional. bukan lagi PRT," tegas Nusron.