Korupsi KTP Elektronik
Alasan KPK Minta IDI Untuk Periksa Kesehatan Setya Novanto
Agus beralasan, penggunaan dokter dari IDI bukan berarti tidak percaya kepada tim dokter yang menangani Setya Novanto.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo, akan meminta bantuan Dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk mengecek kesehatan tersangka korupsi proyek e-KTP, Setya Novanto.
Agus beralasan, penggunaan dokter dari IDI bukan berarti tidak percaya kepada tim dokter yang menangani Setya Novanto.
Selain itu, menurut Agus, pihaknya juga tidak akan menggunakan dokter dari KPK demi menjaga objektivitas.
Baca: KPK Bakal Minta Pendapat IDI Jika Setya Novanto Tak Penuhi Panggilan Kedua
"Mungkin iya (meminta bantuan IDI), mungkin Pak Setya Novanto di DPR punya dokter DPR, KPK juga punya dokter KPK. Kalau kemudian kedua belah pihak ini memberikan pendapat kan ini bisa bias. Bisa memihak dengan kepentingannya masing-masing," ucap Agus Raharjo saat ditemui di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (12/9/2017).
Untuk itu, Agus berpendapat lebih baik menggunakan IDI dalam memeriksa kondisi kesehatan Ketua DPR tersebut.
Baca: Istana: Hasil Survei CSIS Sebagai Pendorong Pemerintah Bekerja Lebih Baik
"Kami mengharapkan sebenarnya IDI bisa lebih adil, lebih baik menilai kondisi Pak Setnov," tambah Agus.
Agus juga mengatakan bahwa bantuan dokter dari IDI guna menghindari benturan opini antara dokter DPR dan dokter dari KPK.
"Ya, bisa salah satu dokter (instasti) bisa memberikan opini yang mungkin bais, mungkin ya, karena nanti akan berbenturan dokter KPK bilang ini dokter DPR bilang ini gmna? Apa keputusan kita, mungkin itu kenapa dari IDI," papar Agus.
Baca: Melalui Pimpinan DPR, Setya Novanto Minta KPK Periksa Dirinya Setelah Praperadilan
Sebelumnya, Setya Novanto tidak hadir dalam sidang Prapradilan kasus proyek e-KTP di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada senin (11/9/2017) dan Selasa (12/9/2017) karena sakit.