Sabtu, 4 Oktober 2025

Isu SARA

Pengamat Intelijen: Aparat Harus Temukan Embrio Kelompok Saracen

"Ini masalah bersama, harus dicari embrionya mengapa ada fenomena Saracen yang substansinya hate speech, dan intoleransi"

Repro/KompasTV
Tiga tersangka anggota kelompok Saracen, penyedia jasa penyebar ujaran kebencian atau hate speech untuk menyerang suatu kelompok tertentu, yakni JAS, SRN, dan MFT (baju tahanan warna oranye) dihadirkan saat rilis kasus di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (23/8/2017). 

‎Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Pemerhati dunia intelijen Susaningtyas Kertopati mengapresiasi kinerja aparat kepolisian yang mampu membongkar kelompok Saracen.

Menurutnya, aparat harus terus menggali siapa dalang utama pembentuk kelompok Saracen tersebut.

"Aparat harus lakukan penyelidikan mendalam hingga ketemu otaknya," kata Susaningtyas kepada Tribunnews.com, Kamis (31/8/2017).

Wanita yang akrab disapa Nuning itu menuturkan, apapun namanya gesekan sosiologis ‎maupun politik terkait SARA jangan dibiarkan merajalela.

Karena menurutnya, apabila dibiarkan akan menganggu persatuan dan kesatuan hidup berbangsa.

"Ini masalah bersama, bukan hanya domain polisi semata, harus dicari embrionya mengapa ada fenomena Saracen yang substansinya hate speech, intoleransi dan adu domba," tuturnya.

M‎enurut Nuning, deradikalisasi dunia maya harus disegerakan dengan penguatan cyber army yang terintegrasi dengan baik.

"Ini harus diselesaikan antar departemen terkait yang beririsan seperti Departemen Agama‎, Departemen Sosial dan Departemen Pendidikan," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved