Jumat, 3 Oktober 2025

Kasus First Travel

First Travel Sengaja Tunjukan Kemewahan Agar Terlihat Meyakinkan

"Dalam medsos, Facebook, Instagram dalam hal menghias kantor yang bagus, biar tidak kelihatan itu abal-abal,"

Editor: Adi Suhendi
KOMPAS IMAGES
Calon jamaah umrah di kantor First Travel 

Menurut dia, satu divisi dengan divisi lainnya bisa bertukar pekerjaan, padahal tidak sesuai dengan kompetensinya.

Baca: Bos First Travel Andika Surachman - Anniesa Hasibuan Merasa Tidak Menipu dan Bersalah

Perputaran uang di perusahaan tersebut juga dianggap tidak bagus karena tidak memiliki sistem akuntansi yang layak.

Ditambah lagi dengan banyaknya utang perusahaan pada sejumlah pihak.

Hal ini membuat banyak calon jemaah nasibnya terkatung-katung hingga sekarang.

Bahkan, tak jarang calon jemaah diberangkatkan mendadak hari itu juga. Sehingga karyawannya harus cepat mengatur jadwal keberangkatan maupun kepulangan jemaah.

Sistem kerja seperti itu, kata mantan karyawan tersebut, tak pernah dia temui di agen perjalanan lain.

Sering juga jemaah umrah tertahan di Tanah Suci selama beberapa hari karena belum memegang tiket pulang.

"Misal, umrah selesai delapan hari, tour leader tanya kapan pulang, tapi CS tidak bisa kabarkan kapan jadwalnya. Tunggu saja tiketnya," kata dia.

Sebelum mencuatnya kasus ini, tidak sedikit masyarakat yang mengeluh atas pelayanan First Travel.

Jemaah menganggap apa yang dijanjikan perusahaan tersebut tidak sesuai dengan kenyataannya.

Salah satu contohnya yakni rombongan dengan jumlah jemaah 200 orang hanya didampingi dua tour leader. Semestinya ada lima pendamping.

Parahnya, kata perempuan tersebut, keluhan masyarakat kerap diacuhkan.

Orang-orang yang protes dan menjelek-jelekkan First Trabel di media sosial akan dihapus komentarnya dan diblokir.

"Kesannya kalau di Facebook baik-baik. Mereka bisa sembunyikan di medsos, semua diblok. WhatsApp langsung ke marketing tidak ditanggapi," kata dia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved