HUT Kemerdekaan RI
PKB Minta Doa Bernuansa Politik dalam Acara Kenegaraan Dihilangkan
Doa yang dibacakan Anggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring, dalam Sidang Tahunan MPR 2017, kemarin dinilai berbau politis.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Doa yang dibacakan Anggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring, dalam Sidang Tahunan MPR 2017, kemarin dinilai berbau politis.
Sekjen PKB Abdul Kadir Karding mengkritik hal tersebut. Menurutnya, doa yang berkaitan dengan politik sudah wajib dikurangi.
"Doa itu harus ditujukan betul-betul meminta kepada Allah. Doa-doa politik mesti dikurangi," kata Karding di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2017).
Hal yang sama juga diungkapkan, politikus PKB Maman Imanulhaq. Dirinya menilai doa-doa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harusnya berisi harapan dan ajakan untuk menciptakan persatuan dan kebersamaan.
Maman mengaku sedikit terganggu dengan subtansi doa dalam tiga kali sidang yang digelar hari ini. Sebabnya, doa yang disampaikan lebih bersifat politis.
"Saya dari tiga kali persidangan agak sedikit terganggu dengan doa-doa yang bersifat politis. Jadi sebaiknya doa diatur oleh Kesekjenan atau oleh para pimpinan," katanya.
Maman menilai doa dalam forum penting seperti ini harusnya menyiratkan pesan bagaimana membangun kebersamaan.
Dengan doa yang disampaikan, menurutnya justru merusak suasana di tengah kebersamaan pemerintah dan DPR dalam ruang sidang.
"Saya deg-deg-an. Tidak enak banget begitu. Bagaimana menilai kebersamaan kita antara pemerintah dan DPR, tiba-tiba terganggu doa yang terlalu politis. Menurut saya, doa itu harus benar-benar tulus kepada Allah," kata Maman.
Diberitakan sebelumnya, dalam pembacaan doa di dalam sidang tahunan MPR/DPR 2017 Tifatul Sembiring mendoakan Presiden Jokowi supaya badannya lebih gemuk dan selalu sehat agar dapat istiqomah menjalankan tugas sebagai Kepala Negara.
"Beri petunjuklah Presiden RI Bapak Joko Widodo, gemukkanlah badan beliau ya Allah karena beliau semakin kurus padahal tekad beliau dalam membangun bangsa dan negara ini tetap membaja," kata ujar Tifatul, Jakarta, Rabu (16/8/2017).
Dalam doanya, Tifatul meminta Allah SWT melimpahi Presiden Jokowi dengan kesehatan dan kekuatan, di tengah keterbatasan waktu istirahat dan kelelahan akibat tugas negara yang diembannya.
Ia juga memohon agar keimanan dan ketakwaan Presiden Jokowi semakin teguh, agar selalu bisa mencintai rakyat, umat, dan ulama.
Selain itu, dalam doanya Tifatul juga mendoakan Presiden Jokowi agar berlaku adil dan mampu mencari solusi dari setiap permasalahan dan tantangan bangsa yang semakin berat.
"Di tengah-tengah persaingan dunia yang kadang kejam dan tanpa belas kasihan, di tengah utang yang masih bertumpuk, dan garam berkurang sementara harapan rakyat sangat tinggi bagi kemakmuran negeri," ujar Tifatul.