Sabtu, 4 Oktober 2025

Bikin Haru! Risa, Shelly dan Asti Harus Hidup Terpisah Setelah Orangtua Mereka yang Mualaf Meninggal

Riska (10) dan Shelly (9) atau putri pertama dan kedua pasangan Eko-Dede, tinggal di Desa Mlayang, Purbalingga, Jawa Tengah.

Editor: Choirul Arifin
Facebook Nur Qudus Usman
Pasangan Agus Eko danSara Dede Amaliya meninggal dunia setelah menjadi mualaf. Pasangan ini meninggalkan tiga orang putri yang masih kecil menjadi yatim piatu, masing-masing Riska (10), Shelly (9), dan Asti (1). 

Beliau sempat menjadi muazzin, Allah berkehendak di hari ke 3, setelah azan dan sholat subuh beliau wafat. Idul fitri 1438 H yll ibu dan 3 putrinya silaturahmi ke keluarga di Mlayang Purbalingga.

5 Syawal pukul 16.30 putri ke 2 tercebur ke sungai dan ibundanya berusaha menolong, Alloh berkehendak lain, putri tersayang selamat, namun sayang ibunda hanyut dan ditemukan 30' kemudian dlm kondisi meninggal dunia.

Beliau meninggalkan 3 putri yg berumur 10, 9 dan 1 tahun. Mohon do'a utk keluarga mualaf ini, Smg bpk dan ibu nya husnul khotimah, putrinya menjadi anak sholehah, aamiin...

Menurut Nur Qudus kepada Wartakotalive.com, ketiga putri yang kini telah menjadi yatim piatu itu beberapa waktu lalu bertemu dengan dirinya di Semarang.

Almarhum Eko selama 3 hari tinggal di Semarang termasuk mualaf yang rajib beribadah. Eko juga rajin menjadi muazin salat subuh.

"Bapaknya (Eko) di tempat kami hanya 3 hari. Selama 3 hari tersebut beliau rajin jadi muazin, azan salat wajib, utamanya salat subuh," kata Nur Qudus.

Setelah Eko meninggal, didukung ibu-ibu anggota kelompok pengajian dan warga yg perduli, ke-2 putrinya (Riska dan Selly) disekolahkan di Madrasah Ibtidaiyyah Taqwa Illah Meteseh Tembalang, Semarang.

Ibu Sara Dede (alm) saat itu juga mendapat bantuan dari warga berupa mesin cuci dan perlengkapannya yang kemudian menjadi modal usaha laundry.

"Alhamdulillah waktu itu sudah jalan bagus. Ada juga warga yang membantu kulkas sehingga bisa membuat es batu untuk dijual lagi," katanya.

Saat ini, Risa, Shelly, dan Asti telah menjadi seorang anak yatim piatu. Mereka telah ditinggalkan oleh kedua orangtuanya yang telah kembali ke pangkuan Illahi Rabbi.

Tiga bocah yatim piatu itu pun kini terpisah. Risa dan Shelly melanjutkan sekolah di Purbalingga, sedangkan Asti dirawat oleh salah seorang kerebat almarhum orangtuanya di Jakarta.

Mudah-mudahan ketiganya kelak menjadi anak-anak yang salehah dan membanggakan kedua orangtua mereka. 
 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved