Jumat, 3 Oktober 2025

Sejarah di Balik Hari Keluarga Nasional yang Diperingati Setiap 29 Juni

Haryono Suyono merupakan penggagas Hari Keluarga Nasional. Ia merupakan Ketua BKKBN era Presiden Soeharto.

Editor: Willem Jonata
BIRO PERS/CAHYO BRURI SASMITO
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo menghadiri Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-23 Tahun 2016 yang digelar di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (30/7/2016). TRIBUNNEWS/BIRO PERS/CAHYO BRURI SASMITO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Haryono Suyono merupakan penggagas Hari Keluarga Nasional. Ia merupakan Ketua Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di era Presiden Soeharto.

Kepada Presiden Seoharto, sebelumnya Haryono menyampaikan tiga pokok pikiran.

Pertama, mewarisi semangat kepahlawanan dan perjuangan bangsa. Kedua, tetap menghargai dan perlunya keluarga bagi kesejahteraan bangsa.

Ketiga, yakni membangun keluarga menjadi keluarga yang bekerja keras dan mampu berbenah diri menuju keluarga yang sejahtera.

Presiden Soeharto menyetujui gagasan tersebut. Maka, lahirlah Hari Keluarga Nasional yang diperingati setiap 29 Juni. Ada sejarah di balik pemilihan tanggal dan bulan tersebut. 

Di tanggal dan bulan itu, tentara Republik Indonesia yang bergerilya dalam perjuangan melawan penjajah, masuk ke Yogyakarta, dan kembali ke keluarga masing-masing.

Selain itu, 29 Juni 1970 juga menjadi puncak kristalisasi semangat pejuang Keluarga Berencana (KB).

Untuk itu, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional menjadi pelopor Hari Keluarga Nasional yang sejak 2014, ditetapkan sebagai peringatan nasional setiap 29 Juni.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved